bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sebagai ujung tombak dalam memberikan informasi, seorang pemangku hubungan masyarakat (humas) harus memiliki citra positif tehadap kelembagaan yang dinaunginya. Termasuk memberikan nation branding Indonesia di mata dunia. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhimpunan Humas (Perhumas) Agung Laksamana mengatakan, peran para humas baik di lembaga pemerintahan ataupun swasta harus memberikan citra positif. ”Tantangan ke depan, humas harus memiliki pola pikir global. Sehingga tidak lagi hanya memberikan citra positif dalam negeri tapi juga luar negeri,” jelas Agung ketika ditemui dalam acara Konvensi Nasional Humas (KNH) 2016 di Hotel Aryaduta, Jalan Pasteur, kemarin (27/10). Menurutnya, lewat KNH 2016 nanti akan ada output berupa peta jalan atau road mapkehumasan dengan tujuan membangun reputasi Indonesia di tahun 2030. KNH fokus membangun Indonesia menuju 2030 dengan tujuan mebangunan keberhasilan pemerintah. Hal ini bisa menentukan untuk memberikan informasi strategis dalam berbagai kebutuhan informasi seperti informasi yang disajikan oleh sebuah survey Good Country Index Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) Niken Widiastuti mengatakan, pada hasil survei tersebut mencatat peringkat kehidupan masyarakat Indonesia mengalami kenaikan peringkat yang cukup signifikan. Setelah pada 2014 berada di posisi 10 terbawah dari 125 negara yang disurvei. Menurutnya dalam dua tahun terakhir, Indonesia berhasil memperbaiki citra negaranya dengan berada di posisi 77 dari 163 negara yang disurvei. Setelah tahun 2014 berada di posisi 119 dari 125 negara yang kala itu disurvei. ”Ranking Good Country Index Indonesia telah naik dari 119 berhasil menempati peringkat ke 77 dalam dua tahun. Dan sekarang 2016 negara yang masuk dalam Good Country Indextidak hanya 125 tapi sekarang posisi 77 dari 163 negara. Hal ini dinilai dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik dengan capaian hampir tujuh persen. Kemudian perspektif politik Indonesia yang dinilai mendapat sambutan positif baik di masyarakat Indonesia dan luar negeri. Dengan semakin naiknya peringkat Indonesia, akan memberikan banyak manfaat bagi pembanguan nasional. Pasalnya para investor dari luar negeri pun semakin tertarik menanamkan modalnya di tanah air. ”Good Country Index ini naik indikator bermacam-macam. Mulai dari kinerja pemerintah yang semakin baik, karakter masyarakatanga juga lebih baik dan pertumbuhan ekonominya naik berkat dari peran kehumasan,” pungkas dia. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, tantangan kehumasan dihadirkan bukan saja memberikan informasi tetapi bisa juga memberikan input atas peritiwa dan kejadian yang berkembang agar bila ada setiap permasalahan dapat diatasi dan segera dikeluarkan sebuah keputusan. Menurutnya, humas bukan saja memberikan citra positif yang harus diberitakan oleh berbagai media, tetapi harus bisa memberikan informasi yang sebenarnya atas apa yang telah diraih. ”Jadi, di sini tidak ada kebohongan publik yang diberikan oleh masyarakat melalui berbagai media,” jelas Heryawan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin. Selain itu, seorang humas juga harus mampu melakukan komunikasi dengan masyarakat dan mendorong keterlibatan publik dalam memberikan masukan dan keputusan. Humas-humas yang ada di Indonesia juga jangan memiliki ego sektoral dan harus cepat tanggap ketika memberikan informasi terutama dalam menyampaikan kebijakan pemerintah. ”Jadi humas itu harus lihai, cerdas bisa membaca situasi dan mengerti bagaimana maksud dari pimpinan yang diatasnya,” pungkas Herywan.