BAPPEDA JABAR - Gubernur Jabar : Tanpa PTS Jabar Akan Terpuruk
Gubernur Jabar : Tanpa PTS Jabar Akan Terpuruk
19 October 2016 11:52

Antarajabar – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan saat ini sekitar 97 persen dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia adalah perguruan tinggi swasta dan hanya tiga persen adalah perguruan tinggi negeri.
“Sementara jumlah mahasiswa ada 70 persen diantaranya mengenyam pendidikan tinggi di swasta, dan hanya 30 persen kuliah di PTN. Maka tanpa PTS Jawa Barat akan terpuruk,” kata Aher saat memberikan sambutan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-V Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) untuk Wilayah IV A Jawa Barat di Bandung, Selasa.

Ia mengatakan PTS telah memberikan peran yang begitu besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dan peran negara, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi telah diambil sebagian besarnya oleh PTS di Indonesia.

“Pendidikan harus terus kita perbaiki terutama pada tingkat perguruan tinggi dan PTS telah mengambil peran negara begitu besar. Termasuk tingkat APK (angka partisipasi kasar) di Jabar juga bisa naik berkat swasta,” kata dia.

Untuk itu, diperlukan fokus pengembangan terhadap perguruan tinggi swasta di Indonesia dan peran negara perlu dikuatkan untuk mengembangkan PTS, sehingga akan setara dengan PTN.

“Ketika negara sudah diuntungkan dengan hadirnya PTS mewakili peran negara, maka sekarang tinggal negara mengokohkan peran PTS tersebut dengan cara memprogramkan dan mengokohkan kesetaraan perlakuan untuk kesetaraan kualitas demi masa depan bangsa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Aptisi Wilayah IV A Jawa Barat sekaligus Ketua Aptisi Pusat, Budi Djatmiko mengemukakan, bahwa pola pengembangan pendidikan di Indonesia salah dalam strategi, sehingga dunia pendidikan Indonesia jauh tertinggal dengan negara lain.

Menurut Budi, selama ini pengembangan perguruan tinggi Indonesia hanya fokus pada bidang akademik tanpa mengedepankan pula bidang vokasinya.

“Di Indonesia ada 4.500 perguruan tinggi swasta dan negeri. Perguruan Tinggi Negerinya 170, sisanya swasta sekitar 4.330 dan memiliki 2.370 program studi dan 95 persennya adalah mengandalkan pendidikan akademik dan sisanya lima persen pendidikan vokasi,” kata Budi.

Ia menjelaskan hal ini terbalik dengan negara-negara seperti Jerman, Jepang, dan Korea. Dimana pendidikan vokasi 15 persen dan akademik 85 persen, sementara kebutuhan dunia akan tenaga akademik seperti dosen dan periset hanya lima persen dan kebutuhan dunia akan tenaga teknis mencapai 95 persen.

Dengan kondisi tersebut, harus ada perubahan yang dilakukan dan rencananya tahun depan pemerintah pun akan moratorium pembukaan Prodi S-1 tetapi hanya untuk Diploma III dan IV Spesilias 1 dan 2.

Muswil Aptisi Wilayah IV A Jawa Barat ini dihadiri oleh ratusan utusan 360 PTS di Jawa Barat ruang lingkup Bogor, Cianjur, Sukabumi, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Bekasi, Karawang, Banung Barat, Cimahi, Bandung Timur, Bandung Selatan, Sumedang, Tasikmalaya, Garut, dan Ciamis.

Agenda utama Muswil ini yaitu memilih pengurus Aptisi Wilayah IV A Jawa Barat periode 2016-2020.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022