Badan Pengembangan Wilayah Bagian Jabar Selatan menggelar Rapat Koordinasi dengan Perwakilan Wilayah Bagian Selatan. Agenda yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut digelar di Operational Room LT. II Bappeda Provinsi Jawa Barat, Senin, (08/09/14). Selain itu turut hadir juga Bidang Fisik serta Bidang Sosial dan Budaya Bappeda Jabar.

Wakil ketua BPW Jabar Selatan, Husin M. Al Banjari, M.Si mengingatkan bahwa, kajian lama yang akan disampaikan pada saat ini sebagai referensi untuk mengingatkan kembali demi perbaikan untuk mencapai kesempurnaan, sehingga perubahan perlu untuk dilakukan, tuturnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, semua berharap Jabar Selatan dapat menjadi “Paru-Paru Jawa barat”, bahkan Indonesia. Salah satu perubahan dalam latar belakang yang perlu dilakukan adalah penggantian payung hukum, karena payung hukum yang lama sudah tidak relevan untuk dipakai saat ini. Berbicara mengenai potensi yang bisa dikembangkan di Jabar Selatan diantaranya didominasi oleh pertanian dan peternakan, harapannya pertanian tetap dijadikan yang utama.  Selain itu juga perlu mengangkat potensi-potensi umum mengenai Jabar Selatan, karena potensi Jabar Selatan tidak hanya untuk lokal, sehingga perlu penguatan-penguatan dari potensi yang sudah ada.

Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa, perlu adanya perubahan yang beralasan tentang penyusunan draft Rencana Induk Pengembangan Jabar Selatan. Misalnya saja dari sisi Sumber Daya Manusia yang perlu mendapat perhatian. Struktur perundang-undangan yang baru diintegrasikan untuk pertimbangan usulan-usulan ini. Selain itu, yang perlu mendapat perhatian juga dari sisi sosial budaya, karena di Jabar Selatan ada kekayaan yang luar biasa. Pengembangan infrastruktur di Jabar Selatan juga perlu dilakukan, karena melimpahnya energi yang ada perlu didayagunakan secara serius. Dan yang juga tidak kalah penting mengenai hubungan makro dari ekonomi di Jabar Selatan yang dapat dijadikan koridor ekonomi dunia.