Bappeda Provinsi Jawa Barat menggelar FGD tentang pembahasan Model Jabar Masagi di Ruang Sidang B pada pukul 13.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh Komite Perencana, Pendamping Komite Perencana, Bidang Pemerintahan, Bidang Fisik, serta Pusdalisbang Bappeda Jabar, Kamis, (14/08). Kita akan menemukan konsep dan nilai Jabar Masagi. Berdasarkan ide dari Kepala Bappeda Jabar, Prof. Deny, pada hakikatnya model Jabar Masagi berlandaskan pada pemikiran Triple Helix. Dari sisi perencanaan Jabar ada pemikiran perencanaan yang masagi disesuaikan dengan kondisi masyarakat Jabar. Sehingga kata kuncinya, pola pikir Model Jabar Masagi adalah menyatunya pemikiran modern dan pemikiran tradisional yang mengakar pada nilai-nilai luhur. Masagi yang diartikan kesempurnaan dan sabilulungan yang menjadi konsep dasar Jabar Masagi yang bisa diartikan kegotongroyongan yang mendorong masyarakat dalam Pembangunan di Jawa Barat, tutur Dr. IcharySoekirno Jalina Widjaja, M.Si selaku Anggota Komite Perencana pada Bappeda Jabar. Selanjutnya, Dr. Ir. Soedrajat Tisnasasmita, M.Si memaknai arti Jabar Masagi dalam pengertian budaya sunda yang dikaitkan dengan manfaatnya untuk pembangunan Jawa barat kedepan. Beliau mengatakan, Kata Masagi dalam Bahasa Sunda adalah simbol kekokohan bangunan, perseginya merupakan bangunan rumah adat orang Sunda, perseginya bangunan candi dari batu yang mengekspresikan kekuatan kepribadian dan keyakinan diri bagi manusia. Sehingga hasil pembangunan dan proses pembangunan di Jawa Barat harus memenuhi kriteria Hasil Pembangunan yang Masagi yaitu kesempurnaan hasil pembangunan, katanya. Senada dengan hal yang telah disampaikan sebelumnya, para peserta yang hadir dalam diskusi menyambut baik hal ini, memang konsep Jabar Masagi ini menarik, karena konsep dari Jabar Masagi itu sendiri untuk mencapai suatu tujuan yang baik. Pada awalnya hanya ada tiga pilar pembangunan atau yang lebih dikenal dengan triple helix yaitu akademis, pelaku bisnis, serta pemerintah. Dan sekarang ditambah dengan pilar pembangunan dari sisi masyarakat sehingga terbentuklah istilah Jabar Masagi dengan tujuan mensinergikan semua pilar pembangunan demi membangun masyarakat Jawa Barat kedepan. Sebagai kesimpulan dapat ditarik pandangan bahwa untuk mensukseskan pembangunan di Jawa Barat, sangat dibutuhkan pendekatan Jabar Masagi, perlu juga membangun sinergi antara lembaga-lembaga akademis, pemerintahan, pelaku usaha, serta aspirasi masyarakat Jawa Barat itu sendiri agar kita kembali kepada jati diri masyarakat Jawa Barat yaitu Gemah, Ripah, Repeh, Rapih. Demi penyempurnaan, FGD lanjutan akan digelar kamis mendatang.