Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Ruang Sidang Bidang Sosial dan Budaya Bappeda Provinsi Jawa Barat dihadiri oleh beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat, diantaranya Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesa (ICMI) Jawa Barat, Kanwil Kemenag Jawa Barat, MUI Kota Bandung, Jakatarub (jaringan kerja antar umat beragama), Kesbangpol, Bidang Sosial dan Budaya, serta Biro Yansos pada Hari Jumat (04/07/2014). Pelaksanaan kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini terkait dengan bagaimana peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mewujudkan visi dan misi Jawa Barat. Prof. Dr. Moh. Najib, selaku Ketua ICMI Jabar berpendapat bahwa Dalam sistem ketatanegaraan, penyelenggara pelaksana pemerintahan adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah dimana letak peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dianggap penting karena mengemban tugas-tugas dari sisi agama dan kehidupan bermasyarakat, tuturnya. Posisi agama dalam Visi dan Misi Jawa Barat adalah sejaumana komitmen agama terhadap pembangunan bangsa berlandaskan agama. Fungsi tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mewujudkan visi misiJabaradalahsebagai mitra dari birokrasi untukmerumuskan nilai-nilai agama sebagai dasar dari visi dan misi tersebut. Agama juga berfungsi sebagai pondasi perencanaan dan pembangunan untuk masyarakat yang gemar beribadah, masyarakat makmur, masyarakat yang aman, sertamerupakan pemimpin masyarakat dan sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat. Oleh karna itu, pada beberapa Misi Jawa Barat yang terfokus kepada pembangunan SDM seperti pembangunan ekonomi, pelaksanaan kinerja pembangunan, pembangunan infrastruktur, serta kehidupan sosial budaya, perandanfungsi tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan untuk merumuskan nilai-nilai agama dalam perwujudan pengembangan sumber daya manusia tersebut. Salah satunya adalah meningkatkan kualitas dari segi pendidikan moral. Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Jabar Dr. Moch. Surjani Ichsan MM. MBA, berpendapat bahwa dalam Agama Islam ,memberdayakan ekonomi bisa melalui fungsi zakat, infak, dsb. Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pengatasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Berbeda dengan sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat tidak memiliki dampak balik apapun kecuali ridha dan mengharap pahala dari Allah semata. Nilai strategis zakat dapat dilihat melalui: Pertama, zakat merupakan panggilan agama. Ia merupakan cerminan dari keimanan seseorang. Kedua, sumber keuangan zakat tidak akan pernah berhenti. Artinya orang yang membayar zakat, tidak akan pernah habis dan yang telah membayar setiap tahun atau periode waktu yang lain akan terus membayar. Ketiga, zakat secara empirik dapat menghapus kesenjangan sosial dan sebaliknya dapat menciptakan redistribusi aset dan pemerataan pembangunan. Olehkarnaitu, jika zakat bisa dilaksanakan oleh setiap warga Negara yang mampu, maka zakat akan membantu dalam meningkatkan sumberdaya manusia. Pelaksanaan kinerja dalam menciptakan Good Governance dengan infrastruktur adalah modal kapital untuk meningkatkan kehidupan kemasyarakatan demi menciptakan kesejahteraan yang dibingkai dalam sistem pembangunan yang tertuang dalam RPJMD tuturnya. Secara umum permasalahan utama dalam pengembangan sumberdaya manusia, pastinya tertuju pada masyarakat bawah/miskin. Melihat kenyataan itu, analisis ketua Jakatarub Wawan Gunawan sangatlah tepat. Dia berpendapat bahwa yang paling bisa menyentuh masyarakat kalangan menengah kebawah adalah ustad yang berada dikampung, bukan para guru besar. Karena tokoh agama/ustad yang seperti itulah yang sering bergaul dengan kalangan masyarakat tersebut tuturnya. Tokoh agama berperan strategis sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, yaknisebagai pribadi dengan bekal wibawa, berilmu, memiliki integritas kemampuan yang mempunyai modal komunikasi dengan masyarakat. Peranan ini tidak gampang, sehingga wajar apabila posisinya dinilai strategis. Untuk mempermudah dalam implementasi Visi dan Misi Jabar, keterlibatan tokoh agama dianggap bisa menjadi penterjemah dan pencerah mengenai visi dan misi yang disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat dapat menghayati dan merasa butuh tehadap visi dan misi tersebut. Keunggulan tokoh agama adalah bisa berkomunikasi dengan cara mendekatkan apayang dibutuhkan oleh pemerintah dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta menjadi sosok teladan dengan mengenali strategi untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Dengan semangat dan kekuatan bersama antara tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat menjadikan Jawa Barat maju dan sejahtera.