BAPPEDA JABAR - Penca Direkomendasikan Masuk Warisan Budaya
Penca Direkomendasikan Masuk Warisan Budaya
05 September 2016 10:54

Bandung, (PR).- Menjelang sidang penetapan warisan budaya tak benda, hanya delapan karya budaya Jawa Barat yang masuk rekomendasi. Setelah gagal dalam dua kali pengajuan, penca akhirnya masuk karya budaya asal Jawa Barat yang masuk dalam rekomendasi.

“Memang di luar dugaan, tahun ini untuk karya budaya asal Jabar BPNB Bandung mendaftarkan 13 karya budaya, tetapi yang direkomendasikan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) hanya delapan,” kata Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung, Toto Sucipto, di Kantor BPNB Bandung, Jalan Cinambo, Rabu (31/8/2016).

Menurut dia, karya budaya yang di daftarkan adalah penca, angklung badeng, lais, tarawangsa, surak ibra, tarling, ronggeng bugis, topeng randegan, mapag tamba, ngalungsur geni, rahengan, kelom geulis, dan lukis kaca cirebon. Adapun yang direkomendasikan rapat koordinasi penetapan pada 18-19 Agustus lalu adalah penca, angklung badeng, lais, mapag tamba, ngalungsur geni, rahengan, kelom geulis, dan lukis kaca cirebon.

Tidak masuknya lima karya lainnya, menurut Toto, di luar perkiraannya. “Karena kami merasa berbagai persyaratan sudah sangat lengkap. Bahkan tarling, surak ibra, dan tarawangsa hingga kini masih banyak pelakunya. Patut untuk diamankan dan mendapat pengakuan secara nasional,” ujar Toto.

Sementara berkaitan dengan penca sebagai karya budaya Jabar yang sempat berulang kali gagal mendapat pengakuan negara, menurut Toto, disebabkan berbagai hal. “Salah satunya adalah masalah nama, karena di Jabar lebih dikenal dengan nama penca, usik, dan ulin. Selain itu, sebagai pusatnya berbagai aliran penca tetapi data yang dikumpulkan kurang lengkap hingga dua kali mengalami penangguhan,” tutur Toto.

Setelah akan ditetapkan sebagai WBTB Indonesia, menurut Toto, pemerintah daerah ataupun para pelaku dan penggerak seni budaya harus lebih giat mempertahankan. Bahkan, khusus untuk penca dalam rangka mendorong agar segera didaftarkan ke UNESCO sebagai WBTB dunia, persyaratannya harus terus dilengkapi.

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Masyarakat Pencak Silat Indonesia Asep Gurwawan menegaskan, pihaknya siap membantu. “Sejak pertemuan dengan direktur kesenian serta direktur warisan dan diplomasi budaya di Kemendikbud awal Agustus lalu, kami siap membantu melengkapi berbagai persyaratan,” ujar Asep.

Menurut dia, sejak pertemuan tersebut pihaknya langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh penca. Dalam pertemuan disepakati untuk segera melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh penca berbagai aliran di Jabar untuk menggali data.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022