BAPPEDA JABAR - Purwakarta Ciptakan Sekolah Mandiri Berbasis Pertanian
Purwakarta Ciptakan Sekolah Mandiri Berbasis Pertanian
31 August 2016 10:10

Inilah, Purwakarta.- Pemkab Purwakarta, berhasil menciptakan sekolah berbasis multi talent dan lingkungan. Sampai saat ini, banyak sekolah yang telah mengimplementasikan program yang digulirkan sejak 2015 lalu itu.

Dalam program tersebut, salah satu poinnya menitik beratkan pada pelajaran berbasis pertanian, perkebunan dan peternakan bagi siswanya. Tujuannya, supaya tercipta sekolah mandiri berbasis pertanian dan memiliki ketahanan pangan.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya sengaja menggulirkan program tersebut. Karena, menurutnya, membangun ketahanan pangan harus dimulai sejak dini. Terutama untuk masa sekarang.

Untuk itu, pemkab lebih menitikberatkan pada pelajar, dari mulai tingkat SD hingga SMA untuk kembali mencintai bercocok tanam dan beternak.

“Program ini masuk dalam peraturan bupati (perbup) tentang pendidikan berkarakter. Tujuan kami, ingin mengenalkan pertanian kepada anak-anak,” ujar Dedi, Selasa (30/8/2016).

Untuk itu, kata Dedi, para pelajar harus mulai diarahkan untuk menyukai pertanian. Jadi, sudah saatnya anak-anak sekolah turut andil dalam program ketahanan pangan. Maka dari itu, sejak dini mereka harus kembali dikenalkan pada pelajaran menanam padi, menanam palawija, beternak, maupun berniaga.

“Pelajaran seperti ini, memang tidak masuk dalam pendidikan akademis. Tapi, menurut saya yang dibutuhkan di Indonesia itu, bukan hanya nilai-nilai pendidikan akademis tapi praktik di lapangan. Karena ini lebih nyata,” imbuh dia.

Dengan begitu, melalui pendidikan berkarakter, Purwakarta bermimpi jadi daerah yang bisa mempertahankan dan menjaga bahan pangan. Salah satunya, anak-anak harus banyak belajar di sawah, kebun, ladang, kolam ikan. Pelajaran di lapangan ini, porsinya harus 80 persen. Sisanya, yang 20 persen yakni pelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai akademis.

Menurut Dedi, saat ini sudah ada sekitar 17 sekolah percontohan yang telah mempraktekkan pendidikan berbasis pertanian dan lingkungan. Sekolah tersebut, tersebar di 17 kecamatan yang ada.

“Sekolah ini, telah mengaplikasikan program pendidikan berkarakter. Salah satunya, anak-anaknya terlibat langsung dalam pelajaran pertanian. Seperti menanam hingga panen padi dan palawija,” jelas dia.

Hasil dari praktek pertanian para siswa di sekolah ini, seperti yang kemarin terlihat di SMAN 1 Campaka. Para siswa di sekolah itu, melakukan panen raya hasil pertanian mereka sendiri. Dari mulai tanaman jenis padi, palawija, hingga kacang-kacangan.

Kepala Sekolah SMAN I Campaka, Nur Aisyah Jamil menjelaskan, panen ini merupakan bagian dari pembelajaran biologi dan tata boga para siswa di sekolahnya. Jadi, para siswa ini bukan saja mengikuti panen raya, tetapi terlibat langsung dalam setiap perkembangan tanaman. Dari mulai menanam, merawat, hingga memanen semua dilakukan oleh siswa tersebut.

“Ini merupakan pelajaran ekstrakurikuler yang diterapkan di sekolah bagi para siswa. Nanti, setiap aktivitas pertanian ini akan ada nilai tersendiri di rapor mereka,” jelas dia.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022