Dalam Rangka Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi, maka dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Wilayah III Cirebon, Senin(19/10) di Ruang sidang bid. Ekonomi Bappeda Provinsi Jawa Barat. Rapat yang bertajuk Pembahasan Pedoman Umum dan Rencana Induk Pembangunan (RIP) Tematik Kewilayahan ini dipimpin langsung Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja,. DEA, serta dihadiri sejumlah perwakilan dari instansi terkait Wilayah III Cirebon. FGD ini berlangsung karena kegiatan tematik kewilayahan selama 4 tahun tidak berjalan dengan semestinya. Padahal dana yang dialokasikan cukup besar setiap tahunnya. Pemerintah provinsi menganggarkan hampir 250 milyar rupiah setiap tahun, namun belum ada proposal yang meyakinkan untuk diproses. Untuk itu, dalam rapat kali ini semoga terbentuk proposal dalam kesatuan wilayah III Cirebon yang meliputi Majalengka, Indramayu, Kuningan, Kota dan Kabupaten Cirebon. Fokus kali ini lebih ke aspek wisata dan sumber daya alamnya. Maka dalam pertemuan kali ini, kita buat model dan merumuskan metodologinya berkenaan dengan Proposal tersebut Ujar Deny. Ia pun menambahkan bahwa dengan program tematik kewilayahan ini, masing masing wilayah harus memiliki ciri khas atau icon yang tidak dimiliki wilayah lain, sebab hal tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsep wisata yang ingin dicanangkan pemerintah setempat. Misalnya tentang Mangga Gedong Gincu yang menjadi prioritas masing-masing wilayah. Mangga bisa menjadi fokus yang sama untuk semua wilayah III Cirebon. Selain untuk Mangga Gedong Gincu, lalu aspek wisata yang ditawarkan daerah tematik kewilayahan 3 Cirebon seperti; Keraton Kasepuhan, Keratonan Keprabonan, Ziarah Makam Sunan Gunung Djati, Situ Sangiang (Majalengka), Cibulan, Cibubur, Ekowisata, Gedung Perundingan Linggar Djati, Taman Purbakala dll. Selain menawarkan wisata di atas, wisata kuliner pun tak kalah menarik untuk ditawarkan daerah tersebut. diantaranya; Nasi Jamblang, Nasi Lengko, Empal Gentong, Peyeum Kuningan, dll. Berdasarkan aspek wisata diatas, diharapkan pembahasan pedoman umum dan rencana induk pembangunan tematik kewilayahan kali ini, dapat segera di proses menjadi sebuah proposal. Agenda FGD selajutnya yaitu pembahasan proposal yang telah disepakati akan dilaksanakan seminggu kemudian.