Kepala Bappeda Jawa Barat (Jabar) Prof. Dr. Ir. Denny Juanda Puradimaja, DEA menggelar acara silaturahmi halal bihalal bersama seluruh staf dan alumni Bappeda Jabar, Jumat (24/07) di halaman parkir Bappeda Jabar. Silaturahmi yang rutin digelar setiap tahun ini juga dihadiri oleh Kepala BKD, Kepala Dinas PSDM, Komite Perencana Jabar, dan Tokoh masyarakat. Suasana kebersamaan dan keakraban sangat terjalin pada acara tersebut, mereka saling berjabat tangan dan saling memaafkan satu sama lain. Acara Halal Bihalal Dalam Rangka Hari Raya Idul Fitri 1436 H/2015 dengan Tema Silaturahmi Untuk Peningkatan Prestasi dan Pola Kerja Islami ini juga menghadirkan KH. Drs. Asep Totoh Ghozali, MBA untuk memberikan tausyiah. Dalam sambutannya, Prof. Denny menyampaikan, Atas nama pribadi, Kepala Bappeda Jabar dan seluruh Staf mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H, mohon maaf lahir dan batin tuturnya. Menyangkut perencanaan pembangunan Jabar (kata dia) Tentu kita ingin menciptakan satu pola persahabatan global, karena Bappeda Jabar diberi amanah untuk menangani 27 Kabupaten/Kota ditambah 6 wilayah khusus (Metropolitan BODEBEKARPUR, Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Cirebon Raya, Pusat Pertumbuhan Pangandaran, Pusat Pertumbuhan Ranca Buaya dan Pusat Pertumbuhan Palabuhan Ratu). Dalam kesempatan yang sama, beliau mebacakan dua resensi islami yang sangat menarik. Resensi islami yang pertama menjelaskan tentang anugrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia sesungguhnya dapat memberikan kebahagiaan. Resensi yang kedua menjelaskan bahwa sesungguhnya dosa terjadi karena manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya. Resensi pertama, Al-quran memberikan petunjuk kepada kita, apapun kesulitan, penderitaan, dan kepahitan hidup yang menimpa kita, baik berupa teguran atas dosa dan kesalahan maupun ujian yang Allah berikan, pada hakikatnya merupakan kasih sayang kepada manusia. Doa dan ikhtiar pada dasarnya merupakan fasilitas ibadah untuk usaha menggapai janji-janjiNya. Dalam Al-quran Allah berjanji akan memeberikan apapun yang diminta hamba-hambanya. Allah akan memberikan berkah, yakni anugrah yang benar-benar akan memberikan kebahagiaan dan kemantapan hidup, rizki yang berkah yang memberikan kebahagiaan, alam yang subur dan berkah yang memberikan kesejahteraan, tidak malah sebaliknya seperti di Jabar selatan alam yang subur belum bisa memberikan kesejahteraan penduduknya sehingga mereka pergi ke Maslaysia. Orang-orang yang akan menerima janji Allah itu adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa. Pertelongan akan datang kepada mereka yang memberikan sebagiaan kekayaannya kepada pakir miskin dan menunaikan solat. Resensi kedua (dialog dosen dan mahasiswa). Seorang Profesor membuat penyataan jika Allah menciptakan segalanya, berarti Allah juga menciptakan kejahatan. Lalu seorang mahasiswa bertanya apakah dingin itu ada? Profesor menjawab : tentu saja ada. Mahasiswa : dingin itu tidak ada pak, menurut hukum fisika yang kita anggap dingin adalah ketiadaan panas. kita menciptakan dingin itu untuk mengungkapkan ketiadaan panas, itulah dingin menurut ilmu pengetahuan. Mahasiswa itu bertanya kembali : apakah gelap itu ada? Profesor menjawab : gelap itu ada. Mahasiswa : gelap itu tidak ada Prof. gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari sedangkan gelap tidak bisa kita pelajari. Kita bisa menggunakan prisma newton untuk mengurangi cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari panjang gelombang setiap warna, tetapi anda tidak bisa mengukur gelap. Jadi yang diukur adalah intensitas cahanya. Kata gelap diciptakan manusia untuk menggambarkan ketiadaan cahaya. Mahasiswa : jadi apakah kejahatan dan kemaksiatan itu ada? Profesor menjawab : tentu saja ada Mahasiswa : anda salah Prof. kejahatan itu tidak ada, Allah tidak menciptakan kejahatan dan kemaksiatan seperti dingin dan gelap tidak juga diciptakan. Dingin, gelap dan kejahatan adalah kata yang diciptakan manusia untuk menggambarkan ketiadaan Allah dalam dirinya. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia. Dosa terjadi karena manusia lupa hadirkan Allah dalam hatinya. Menghadirkan Allah setiap saat maka akan selamat, itulah iman. Sesungguhnya dosa itu hadir saat iman tidak ada pada manusia. Diakhir sambutannya, beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur yang telah dikoordinir oleh Kepala BKD, sehingga ada pengajian setiap hari Rabu untuk Eselon II. Pengajian tersebut (kata dia) adalah salah satu ikhtiar Gubernur untuk mengubah pola pikir Pemerintah Provinsi Jabar.*** (Rizal)