Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2015 dalam rangka penyusunan RKP 2016 mengusung tema Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas. Bertempat di Ballroom Birawa Hotel Bidakara Jakarta, pembukaan penutupan pramusrenbangnas 2015 ini dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago serta oleh Pejabat Bappenas, Kepala Bappeda Provinsi se Indonesia, Kepala Bappeda Kabupaten/Kota se Indonesia, serta Gubernur Penerima Penghargaan MDGs award. Helatan ini berlangsung selama dua hari, 28-29 April 2015. Pada sambutannya, Kepala Bappenas menyampaikan bahwa Pramusrenbangnas ini digelar untuk mensinergikan program nasional dan program daerah sesuai Sembilan Agenda Prioritas (Nawacita) dan tujuh misi pembangunan. Musrenbangnas ini adalah puncak dari proses yang panjang yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari mulai Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota hingga Provinsi. Masih banyak publik yang belum tahu Musrenbang yang sebenarnya terjadi ada di tahap Pramusrenbang ini, Pramusrenbang ini berlangsung efektif selama 7 hari kerja secara dialogis, bukan pada Musrenbangnas yang akan digelar esok. Musrenbang itu penuh dengan susunan acara seremonial dan formalitas, padahal musyawarah kita ini berjalan dengan rangkaian yang cukup panjang mulai dari musrenbang desa/kelurahan sampai dengan musrenbang provinsi lalu naik ke pramusrenbangnas, terakhir ditutup dengan musrenbangnas, ungkap Andrinov Chaniago, Kepala Bappenas. Disamping itu ada versi musrenbang virtual, masyarakat bisa menyampaikan berbagai masukan melalui website atau email. Jadi, pemerintah ingin mengoptimalkan semua saluran yang ada, dengan konsekuensi para perencana dan pimpinan-pimpinan kedeputian direktorat tentu harus mengelola informasi tersebut. Pemerintah yakin kualitas perencanaan ini semakin hari semakin baik. Tentu kita perlu mengambil pelajaran dari apa yang kita lakukan, mengambil, memanfaatkan hal-hal yang baru yang konstruktif, yang positif untuk kita teruskan di masa yang akan datang, kemudian mempelajari masukan-masukan dan juga kekurangan yang kita temui untuk penyempurnaan perencaan berikutnya. Mari terus kita tingkatkan proses kualitas perencanaan kita. Kualitas dari isi konten ide dari perencanaan kita dan tentu banyak sumber daya yang belum dioptimalkan apakah itu perguruan tinggi, termasuk ruang tambahan diluar ruang formal yang harus kita tambah. Melalui berbagai media dan berbagai forum. Itu yang perlu menjadi perhatian kita kedepan. pungkas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Di hari kedua, Musrenbangnas dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, dalam sambutannya beliau mengatakan harus ada percepatan pembangunan di Kabupaten/Kota serta Provinsi. Fokus pemerintah sekarang jelas ke infrastruktur, baik berupa infrastruktur pertanian, infrastruktur jalan seperti jalan tol maupun jalan nasional atau provinsi, baik yang berupa pelabuhan untuk konektivitas antar pulau, itulah fokus kita. Konsentrasi anggaran kita akan ke arah situ. Besok akan ada groundbreaking Tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh, ungkap Joko Widodo. Fokus di infrastruktur ini didukung oleh rencana pemerintah pusat yang kemungkinan pada 2016 setiap Kabupaten/Ko akan diberikan tambahan sebesar 100 milyar. Memang akan diberikan itu tetapi tidak semuanya pada angka 100 karena kalau dilihat tahun 2016 belanja transfer antar daerah akan meningkat. Oleh sebab itu upaya tambahan dana Kabupaten/Kota sebesar 100 milyar memang harus dilakukan secara hati-hati dan penambahan dana itu tidak akan merata, artinya akan didasarkan pada beberapa hal, mengenai indikator tata kelola audit BPK dan juga indikator infrastruktur dasar serta berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk. Dan nantinya pemberian itu akan diwujudkan melalui impres yang tidak bersifat permanen. Kemudian, kecepatan serapan anggaran betul-betul harus diperhatikan karena hal itu yang akan menstimulus pembangunan di Indonesia. Pada hari ke-2 pula diumumkan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara, yaitu Provinsi Harapan I dimenangkan oleh Provinsi Jawa Timur, sementara Juara Harapan II dan III masing-masing diperoleh Provinsi Aceh dan Provinsi Sulawesi Utara. Untuk kategori Provinsi Terbaik, Jawa Barat memperoleh Provinsi Terbaik III, dengan kata lain selama lima tahun berturut-turut Jawa Barat selalu memenangkan penghargaan tersebut, sementara DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur menduduki peringkat terbaik I dan II. Penutupan Musrenbangnas 2015 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memberikan arahan seputar semangat otonomi daerah, artinya memberikan keleluasaan pada Pemerintah Daerah untuk memajukan daerahnya dengan caranya masing-masing. Berbeda dengan 20-30 tahun lalu, apapun harus seragam sehingga kurang menimbulkan inovasi tetapi dimana otonomi daerah yang berkembang dapat berinovasi. Penghargaan inovasi ini juga bukti bahwa Pemerintah Daerah dapat bekerja secara efektif. Musrenbangnas ini suatu hal yang memberikan jalan bahwa pembangunan itu dimulai dari bawah, artinya adalah usul-usul sesuai kebutuhan daerah. Intinya adalah cara kita memilih prioritas. Ukuran negara yang berhasil dilihat dari indikator pembangunannya. Semua itu membutuhkan syarat-syarat mempermudah usaha masyarakat dengan cara membangun infrastruktur. Apalagi saat ini yang kita hadapi gejala menurunnya ekonomi regional akibat melemah ekonomi dunia. Cara meningkatkan pendapatan masyarakat sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah. Ujung dari acara ini adalah penyusunan anggaran, menuju pada prioritas. Selamat bekerja semoga kita mendorong kemajuan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, tutup Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.