BAPPEDA JABAR - Pembahasan Penyusunan Bahan Kebijakan Pemberdayaan 50 Desa
Pembahasan Penyusunan Bahan Kebijakan Pemberdayaan 50 Desa
08 April 2015 15:49

Bappeda Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar rapat pembahasan terkait menyusunan bahan kebijakan pemberdayaan 50 Desa, Rabu (08/04). Bertempat diruang sidang B Bappeda Jabar, agenda tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Jabar, Diskominpo, Biro Keuangan, Pemerintahan Umum dan BPMPD.

Dede (Kepala BPMPD) menuturkan, bahwa pertemuan tersebut adalah tindak lanjut hasil beberapa kali pertemuan Gubernur keterkaitan kunjungan ke Jogja dan Bali, bahwa sesuatu hal yang perlu ditindak lanjuti bagaimana Desa Membangun bukan Desa Membangun Indonesia. Untuk itu, Gubernur menyampaikan bagaimana mengkritisi tindak lanjut keterkaitan pertemuan-pertemuan tersebut, sehingga Jabar kahiji dalam membangun Desa itu terwujud” tuturnya.

Sementara Iwan Agustiawan yang mewakili Aris Mukti (Abdsindo) menjelaskan, pihaknya telah membuat design, salahsatunya membuat karakter masyarakat kaya. Menurutnya, kaya itu bukan kekayaan, karna kaya itu adalah hasil karya (Indonesia kaya tapi miskin, Cina miskin tapi kaya). Jadi kaya itu buka voleme tapi lebih kepada karakter yang tumbuh dari diri manusia” tuturnya.

Absindo adalah Asosiasi BMT se- Indonesia yang dihasilkan oleh Kongres Nasional LKMS BMT pada tanggal 1 s/d 5 Desember 2005 yang lalu, dihadiri oleh 600 unit perwakilan BMT dari 3.000 BMT yang telah ada di Indonesia.

BMT sebagai salah satu Lembaga Keungan Mikro Syariah (LKMS) Non Bank memiliki peran serta langsung untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan dapat menjadi sarana untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia. BMT sebagai LKMS diharapkan mengusung nilai-nilai dasar ekonomi syariah seperti: penghapusan riba, menghindari judi/spekulatif dan menyuburkan zakat/shodaqah, pola konsumsi moderat, penghargaan akan nilai-nilai keadilan, kejujuran, amanah, dan profesionalisme.

Pada intinya yang dipaparkan oleh Absido adalah berupaya untuk mendorong ekonomi masyarakat. Visi kedepan BMT ingin mensukseskan program satu desa satu BMT yang digagas pusat. Namun untuk mencapai target tersebut tentunya butuh waktu dan tenaga.

Harapannya mudah-mudahan sistem ekonomi syariah bisa berkembang dan sebagai upaya istiqamah untuk memberdayakan umat dan masyarakat Jabar.

Menurut Prof. Denny, Jabar mempunyai Misi untuk menurunkan jumlah orang miskin yang pada saat ini jumlahnya 4,2 juta. Kami di Bapeda sudah mempunyai satu unit pusat data orang miskin  yang sudah tersedia alamatnya. Semua orang miskin itu diikat dalam sebuah koordinat dari titik nol (bendera gedung sate). System tersebut adalah KM 0 Pro Poor.

Prof. Denny mengatakan, “saya setuju, bahwa orang miskin akan bangkit jika keinginan tersebut datang dari diri mereka sendiri” tuturnya.

Sementara itu, untuk rencana tidak lanjut, pertemuan tersebut akan dibahas kembali dan akan dilaporkan terlebih dahulu kepada Gubernur Jabar.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022