Hari ini, Senin, 16 Maret 2015, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA didampingi oleh Sekretaris Linda Al Amin, ST., MT, dan juga Kepala Bidang Pemerintahan Drs. Cepi Mahdi, M.Si hadir di ditempat acara sekitar pukul 08.00 WIB. Dialog Interaktif pagi ini mengusung tema besar Pembangunan Jawa Barat kedepan untuk tahun 2016 mendatang. Diawal, Kepala Bappeda selaku narasumber utama, mengingatkan kembali mengenai 8 Janji Gubernur Jawa Barat yang diantaranya tentang pendidikan gratis untuk SD, SMP, SMA yang disandingkan dengan pembangunan 20.000 ruang kelas baru se-Jawa Barat, kemudian Beasiswa untuk pemuda maksimal berusia 30 tahun, Basiswa Tenaga Medis, dan Beasiswa Para Atlit sehingga tidak ada lagi atlit yang menjual medali. Beliau menyampaikan bahwa, semua pembangunan tidak akan selasai dalam waktu 15 tahun, kesulitannya disebabkan oleh banyaknya perdebatan dan sulitnya pembebasan lahan. Untuk itu, ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembangunan diantaranya harus dipikirkan secara matang mengenai rencana tata ruang dan rencana kawasan strategisnya. Linda Al Amin menambahkan, peta Tata Ruang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Daerah Tata Ruang, dan semua bisa diakses dan tidak bisa diperjualbelikan, peta tata ruang berisi gambaran tentang pola pemanfaatan ruang, dan semua masyarakat bisa mengaksesnya. Menanggapi beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh penelepon diantaranya pertanyaan mengenai bantuan apa saja yang akan dikucurkan oleh Pemerintah Provinsi, salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu, dalam program Rutilahu, akan dibuat MCK dirumah masing-masing, kemudian untuk limbahnya akan dibuat saluran Sanitasi Komunal. Yang jadi masalah untuk pemberian bantuan ke desa-desa adalah adanya pemotongan dan salah sasaran, ucap Prof. Deny. Pertanyaan lain ada juga dari SMS yang berisi pertanyaan mengenai permasalahan anak jalanan, beliau menjawab permasalahan anak jalanan ini harus diselesaikan sebelum anak turun ke jalan. Kemudian mengenai penerangan di Kota Bogor yang masih belum merata, penerangan jalan ini ada program PJU diseluruh jalan. Sedangkan mengenai potensi wisata, pariwisata harus dikelola secara industri. Tidak terasa kurang lebih satu jam penyiar memandu acara, Bang Ilham menyimpulkan bahwa dialog interaktif ini juga sangat dibutuhkan masyarakat untuk menyampaikan keluhan maupun aspirasinya, semua pertanyaan dapat disampaikan di Megaswara melalui layanan telfon maupun SMS, Kemudian ada juga layanan SMS JabarMembangun. Diakhir acara, Kepala Bappeda menyampaikan bahwa, pembangunan di Jawa Barat dari sisi perencanaan sudah lengkap, sekarang tinggal kita wujudkan sukses implementasinya. Maka dari itu, semua pihak yakni 4 pilar (Pemerintahan, Akademisi, Pelaku Usaha, serta komunitas) harus bersatu. Mari kita percepat pembangunan dengan model hybrid yakni pembangunan berbasis Kabupaten/Kota serta pembangunan berbasis Metropolitan. Untuk seluruh masyarakat Kota Bogor maupun sekitarnya dapat menyampaikan seluruh keluhan maupun saran-sarannya melalui SMS Jabar Membangun, asal menggunakan identitas yang jelas pasti dijawab dan akan diselesaikan dengan mekanisme perencanaan, pungkas beliau.