Inilah, Bandung.- Untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini, PLN Daerah Jawa Barat menyediakan pasokan listrik sebesar 9.786 MW.

Selain itu, untuk melaksanakan berbagai langkah selama periode H-7 sampai dengan H+5 Idul Fitri 1437 Hijriah, PLN DJB meniadakan semua kegiatan pemeliharaan listrik terencana yang mengakibatkan pemadaman.

PLN DJB juga menyiapkan Posko Siaga sebanyak 107 posko dengan jumlah total personel siaga 1.148 petugas yang selama 24 jam siap melayani pelanggan.

“Kami juga menyiapkan sarana pendukung berupa kendaraan pelayanan teknik 375 unit trafo mobil 30 unit mobil crane 18 unit mobil deteksi gangguan 6 unit dan genset (1 sd 100 kVA) sebanyak 89 unit, menyediakan material cadangan sehingga apabila terjadi gangguan akan segera mudah teratasi, serta menyiapkan SOP keandalan bagi tempat-tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya,” kata Deputi Manajer Komunikasi PLN DJB Suargina di Bandung, Jumat (17/6/2016).

Dia menjelaskan, mulai H-5 Idulfitri beban cenderung menurun. Pasalnya, industri, perkantoran, dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya. Diperkirakan kondisi beban akan kembali normal di H+4.

“Beban puncak siang tertinggi pada hari-hari biasa (Mei 2016) di 6.795 MW, tetapi diprediksi pada siang hari di Idul Fitri beban puncak akan turun menjadi 2.117 MW (naik sebesar 114 MW dari 2015). Pada malam hari, beban puncak tertinggi bulan Mei 2016 di 7.015 MW, sedangkan pada saat Idul Fitri beban puncak malam diprediksi turun menjadi 3.953 MW (naik 120 MW dari tahun 2015),” jelas dia.

Meski daya pasok dikatakannya aman untuk menyuplai kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran, namun ada beberapa daerah non kawasan industri yang diprediksi beban puncaknya tetap stabil bahkan cenderung meningkat, seperti Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Cianjur, dan Sukabumi karena merupakan daerah tujuan para pemudik.

“Kami juga berupaya agar masyarakat aman dan nyaman pada saat mudik lebaran. Beberapa tips yang terkait dengan listrik, memastikan tagihan listrik rumah sudah dilunasi karena batas akhir pembayaran listrik adalah tanggal 20 setiap bulannya agar tidak terkena denda. Mencabut atau mematikan semua peralatan listrik sebelum mudik,” terang dia.