Dialog Interaktif (Talkshow) digelar pada hari Jum’at, 16 Mei 2014 bertempat di Radio Mara 106.7 FM Bandung. Acara dipandu oleh Ibo, seorang penyiar dari radio tersebut dimulai pada pukul 07.00 WIB dan dihadiri langsung oleh Kepala Bappeda Jabar Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA beserta Komite Perencana Dr. Ir. Jhony Patta, MURPsebagai narasumber.

Talkshow tersebut membahas tentang Konsep Pengembangan Metropolitan Bandung Raya. Kepala Bappeda Provinsi Jabar menyatakan, “Saya ingin Jabar menjadi Provinsi termaju di Indonesia” tuturnya. Salah satu Projek metropolitan tersebut adalah pembangunan Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya. Sedangkan pembangunan pertumbuhan di Selatan adalah Pangandaran, Rancabuaya, dan Palabuhanratu.

Target pada tahun 2018 semua projek harus sudah berjalan, sehingga pada tahun 2025 Jabar sudah menjadi provinsi yang maju. Untuk merealisasikan hal tersebut perlunya mengedepankan kepeloporan, sehingga jangan hanya menunggu jika belum ada aturan melainkan harus segera dibuat. Dengan adanya target tersebut,minimal Jabar menjadi Provinsi strategis Nasional yang dapat dijadikan percontohan bagi Provinsi lain.

Selanjutnya Kepala Komite Perencana Dr. Ir. Jhony Patta, MURP menambahkan, “Projek ini sudah berjalan dan akan berakhir pada tahun 2025. “Saya kira konsep sudah dibuat, dan penerapannya pasti berjalan. Konsep sudah bagus dan komunikasi dengan pemerintahpun sudah bagus” pungkasnya. Talkshow di Radio Mara ini adalahsebagai media sosialisasi bagi masyarakat serta implementasi “jelajah Jabar merencana” guna menjaring informasi langsung dari masyarakat setempat.

Bandung Vertical Housingadalah salah satu projek dari pengembangan metropolitan Bandung Raya,yakni membuat perumahan tingkat yang dibawahnya sudah ada fasilitas social, sehingga banyak lahan yang dapat dihemat untuk dijadikan daerah penghijauan.“Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pembangunan Metropolitan Bandung Raya, bisa datang ke Gedung Kerta Mukti Jalan Braga Nomor 137”, pungkasnya.

Kepala Bappeda Jabar menambahkan, bahwa “dalam pembangunan, kita harus mempunyai kurikulumnya. Pembangunan membutuhkan waktu dan mempunyai tahapan-tahapan yang harus dikomunikasikan. Sehingga semua pihak yang terlibat dalam perencanaan pembangunan tersebut bisa sinergi” tuturnya.