Inilah, Bandung.- PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik dengan tujuh pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Langkah perjanjian jual beli listrik ini tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten. Perusahaan-perusahaan tersebut dijadwalkan akan selesai dibangun dan bekerjasama secara penuh dalam waktu sekitar 54 bulan. General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana, menjelaskan, tujuh pengembang yang akan menjual listriknya kepada PLN Jabar dan PLN Distribusi Banten tersebut yaitu PT Tirta Mukti Lestari (PLTM Cibuni 3,2 MW), PT Lima Energi Lestari (PLTM Pesantren I 1,8 MW), PT Petro Hidro Optima (PLTM Cikaengan 5,1 MW), PT Cikaengan Tirta Energi (PLTM Cikaengan II 7,2 MW), PT Manha Daya Mandiri (PLTM Cibuni Mandiri 2 MW), PT Republika Mandiri Energi (PLTM Cikandang 6 MW), dan PT Bangun Bumi Bersatu (PLTM Cibareno I 5 MW). Melalui penandatanganan ini, diharapkan PLTM sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan andalan Jabar dan Banten dapat terus berkembang. “Perjanjian jual beli listrik bersama para pengembang PLTM ini merupakan spirit dan komitmen PLN untuk terus memanfaatkan dan mengembangkan energi baru terbarukan sebagai sumber energi listrik,” kata dia. Dirinya menjelaskan, sampai dengan awal tahun 2016 ini, jumlah pembangkit listrik dari energi baru terbarukan milik swasta yang telah bekerjasama dengan PLN Distribusi Jawa Barat sebanyak 15 pembangkit. Hanya satu yang bukan PLTM, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. “Dengan kapasitas total mencapai 39,3 MW, PLN Distribusi Jawa Barat sangat terbuka dengan pihak manapun yang ingin bekerja sama di bidang pembangkit listrik ramah lingkungan,” terangnya. Iwan menambahkan, semakin bertambahnya pembangkit-pembangkit listrik dari sumber energi baru terbarukan, diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa Barat yang hingga Desember 2015 telah mencapai 94%. Sementara itu Sudjana dari PT Bangun Bumi Bersatu mengemukakan apresiasi terhadap komitmen dalam perjanjian ini sekaligus menyatakan kesiapan para pengembang untuk membangun tepat waktu, “Kami berusaha untuk memperpendek waktu sehingga PLN bisa segera membeli tenaga listrik dari kami,” ujar dia.