Jelajah Jabar merencana adalah salah satu konsep yang diciptakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat, untuk membuat perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. Talkshow di radio Dhaya Suara Kab. Sumedang yang dilakukan pada hari Rabu 19 Maret 2014, adalah salah satu dari kegiatan Jelajah Jabar Merencana tersebut. Talkshow dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan penyampaian materi dari Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, menyampaikan rencana pembangunan dalam 5 Tahun selama Gubernur Jawa barat menjabat, dengan tema Meningkatkan kualitas hasil pembangunan. Tema tersebut mempunyai lima arah kebijakan, yakni : (1) melanjutkan melanjutkan program-program yang sudah baik, selanjutnya dimanfaatkan dan direplikasi ke berbagai Daerah. (2) menuntaskan menuntaskan program-program yang sudah baik yang belum selesai. (3) memberi dukungan memberikan dukungan pada program-program pembangunan yang dilakukan langsung oleh komunitas berbasis masyarakat, akademisi, serta dunia usaha. (4) reposisi menerapkan strategi baru untuk program-program pembangunan yang sudah baik namun belum bisa dilaksanakan pembangunannya karena mengalami hambatan. (5) reorientasi pembangunan melakukan reorientasi dengan menyusun program-program baru bersifat terobosan, sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang perlu segera dilaksanakan. Rencana pembangunan Jawa Barat untuk 2013-2018 menggunakan dua pendekatan, 10 pendekatan pembangunan sektoral dan 4 pendekatan pembangunan kewilayahan. Sebagian dari 10 pendekatan pembangunan sektoral adalah meningkatkan kualias pendidikan, meningkatkan akses kesehatan, meningkatkan infrastruktur Wilayah, ekonomi pertanian dan nonpertanian, serta ketahanan keluarga sebagai basis dari pembangunan sosial. Sementara 4 dari pendekatan pembangunan Wilayah adalah Wilayah Purwakarta dan sekitarnya, Cirebon, Priangan dan Bogor. Untuk Sumedang masuk pada Wilayah Priangan, dimana salah satu keunggulannya adalah pengembangan kawasan pendidikan tinggi dan riset terpadu di Jatinangor. Dalam acara tersebut, Kepada Bappeda Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan 8 janji Gubernur sebagai mandatori yang harus dilaksanakan. Sebagian dari janji Gubernur tersebut, pertama, pendidikan gratis untuk SD, SLTP dan SLTA yang didanai dari dana BOS. Kedua, beasiswa pendidikan untuk sekolah lanjutan D3, S1 maupun bagi para wirausahawan baru berbakat yang nantinya akan diberikan pelatihan-pelatihan pengenai wirausaha. Pada proses tanya jawab, ada pertanyaan tentang bagaimana cara untuk mendapatkan haq dari janji-janji Gubernur tersebut, ketika ada orang yang merasa dirinya layak mendapatkan beasiswa?. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat menjawab, untuk mendapatkan haq tersebut masyrakat harus menghubungi dinas lokal terkait, dengan menyampaikan potensi yang dimilikinya. Tidak hanya itu, masyarakat bisa juga langsung memberikan usulan dengan sms Jabar Membangun di 08112005500, hal itu disiapkan Bappeda Provinsi Jawa Barat untuk memudahkan masyarakat yang ingin memberikan usulan. Pada akhir pembicaraan, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat menyampaikan program yang bersinergi dengan pemerintah pusat, yaitu membuat Bandara Internasional di Kerta Jati Majalengka, yang tentunya memerlukan jalan khusus (jalan tol) untuk menuju Bandara tersebut. Beliau menghimbau, masyarakat Sumedang, Majelengka, Indramayu dan sekitarnya jangan sampai hanya menjadi penonton, untuk itu masyarakat harus mempersiapkan pendidikan, sehingga ketika pembangunan itu selesai masyarakat pribumi bisa menjadi tenaga kerja dari hasil pembangunan Jawa barat tersebut. Sementara itu, salah satu yang menjadi hambatan dalam pembangunan akses tersebut adalah pembebasan lahan. Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat mengharapkan agar seluruh masyarakat, khususnya yang bersangkutan dengan pembebasan lahan agar bisa bekerja sama dengan pemerintah, karna beliau memandang bahwa seluruh masyarakat tersebut adalah para pahlawan pembangunan Jawa Barat. Oleh karna itu, Jawa Barat sedang mendata keluarga beserta anak-anaknya dengan membuatkan catatan, bahwa pembangunan jalan tol itu telah didukung oleh keluarga yang bersangkutan. Sehingga pada masa yang akan datang, anak-anak dari keluarga tersebut bisa mempunyai kesempatan untuk dimudahkan bekerja pada hasil pembangunan tersebut. Sebelum Talkshow itu berakhir, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat menyampaikan, (1) keluarga yang mempunyai tanah harus ikut langsung dalam perundingan pembebasan lahan, (2) keluarga tersebut harus memberikan laporan pada pemerintah tentang dimana lokasi baru mereka tinggal, sehingga pemerintah bisa melakukan pemantauan khusus pada mereka, (3) aspek pendidikan, Sumedang sebagai pencetak orang-orang hebat, cerdas, dengan mengoptimalkan perguruan tinggi yang ada didaerah setempat, aspek budaya dengan mempertahankan kearifan lokal, kedua aspek tersebut akan ditonjolkan di Daerah Sumedang, (4) semua orang harus pandai merencana, memahami waktu dalam merencanakan, (5) mohon dukungan untuk pembangunan proyek-proyek strategis seperti bandara juga jalan tol, karna yang bersangkutan adalah salah satu pahlawan pembangunan Provinsi Jawa Barat.