Bandung, Antarajabar.com.- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cianjur, Jabar, memberikan bantuan modal usaha untuk geladangan dan pengemis yang mengikuti pelatihan agar mereka memiliki kemampuan dan tidak kembali ke jalan. “Dinsosnakertrans sudah sering melakukan razia, namun setelah ditertibkan gepeng kembali berkeliaran. Contohnya bapa Koni, sudah kami tertibkan empat kali tetap saja mangkal, bahkan tadi sempat mau kabur saat kami datang,” kata Kepala Dinsosnakertrans Cianju8r, Sumitra, usai melakukan razia di Cianjur, Senin. Dia menjelaskan, bantuan modal bagi gepeng hanya diberikan pada mereka yang mengikuti program pelatihan dan pendidikan, sedangkan yang tidak mengikuti dianggap tidak ada niatan berubah sehingga tidak diberi bantuan. “Selama dikarantina dibalai, para gepeng tidak mengikuti pelatihan yang tujuannya memberikan kemampuan, supaya modal digunakan dengan maksimal. Bahkan ada juga yang kami beri modal untuk membuat bengkel tapi setelah berdiri, malah dijual dan kembali mengemis,” katanya. Sehingga untuk memberikan evek jera terhadap gepeng yang kembali menjamur disejumlah wilayah di Cianjur, pihaknya secara gencar melakukan razia secara acak disejumlah tempat seperti Alun-alun Cianjur, dimana biasa gepeng berkumpul. Dalam razia kali ini, gepeng yang terjaring merupakan wajah-wajah yang sama setiap kali digelar penertiban oleh Dinsos. Seorang diantaranya Koni (71) warga Kampung Cikumpay, Desa Salamnunggal, Kecamatan Cibeber. Sejak satu tahun terakhir, ungkap dia, sudah empat kali terjaring razia, namun kakek dengan cacar dipagian tangan kanan ini kembali meminta-minta usai dibina. “Ini yang kelima kalinya saya terjaring razia. Saya sudah tua, tangan tidak normal jadi minta-minta. Saya tidak punya penghasilan lain, pernah dijanjikan akan dikasih modal usaha dari pemerintah tapi sampai sekarang tidak ada,” katanya. Dia menjelaskan, setelah menjalani pembinaan di panti sosial, pihak terkait di Pemkab Cianjur, berjanji akan memberikan uang melalui pemerintah desa, namun hingga saat ini uang tersebut tidak pernah diterimanya.