Kepala Bappeda Jabar Ferry Sofwan Arif membuka acara Silih Tulungan Klinik Dunia Usaha Perbankan Jawa Barat yang diselenggarakaan di Ruang Soehoed Warnaen, Rabu (15/4). Acara ini merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat, Bank Indonesia, dan OJK guna mendorong pemulihan ekonomi di daerah Jawa Barat. Sektor ketahanan pangan (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan) menjadi penting untuk dibahas yang mana sektor tersebut relatif tidak terjadi penurunan. Walaupun laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat terkontraksi -2,44%. “Ada satu aktivitas (dalam sektor pertanian) yang dalam situasi pandemi Covid-19 masih bisa berjaya. Tentu ini harus kita dalami, pada subsektor yang mana yang masih bisa kita dorong bersama,” ujar Ferry. Jawa barat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia mempunyai potensi dalam sektor kawasan pertanian pangan berkelanjutan, dimana luas lahan baku kurang lebih 1 juta Hektar. Selain itu, sebagai lumbung padi nasional pun Jawa Barat memiliki daerah yang mulai mengembangkan kawasan industri seperti Kab. Karawang, Kab. Subang, dan Kab. Indramayu, namun tetap mempertahankan kawasan pertaniannya.