KOTA BANDUNG – Dalam penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 3 langkah skenario dalam pemulihan ekonomi. Pada tahun 2020, pertolongan (rescue) menjadi langkah pertama dalam pemulihan ekonomi. Sektor-sektor terdampak termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi prioritas yang mendapatkan pertolongan pada tahapan pertama.

Sembari menolong sektor terdampak, pada tahun 2021-2023 akan dilakukan pemulihan (recovery) berupa penyerapan tenaga kerja, pembukaan usaha baru, peluang investasi dan pengembangan bisnis. Setelah upaya pertolongan berhasil dilakukan, diharapkan perekonomian dapat berangsur membaik sambil terus dilakukan proses pemulihan.

Kesungguhan Pemprov Jabar dalam pemulihan ekonomi di Jawa Barat juga tercantum dalam 1+9 prioritas pembangunan yaitu Rehabilitasi dan Rekonstruksi dampak Pandemi COVID-19: Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Sistem Kesehatan Daerah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Jabar M. Taufiq Budi Santoso menjadi narasumber dalam webinar West Java Economic Society yang digelar Bank Indonesia dan ISEI Bandung, Rabu (25/11). Selain Kepala Bappeda Jabar, webinar juga diisi oleh Wakil Sekjen untuk ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN Aladdin D. Rillo dan Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ralph van Doorn.