Bisnis.com, Bandung.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan realisasi asuransi pertanian di provinsi tersebut mencapai 145.000 hektare (ha) dari total luas lahan pertanian sekitar 1 juta ha. Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar Ibrahim Sjaf mengatakan target asuransi pertanian tersebut diharapkan mampu diakses oleh petani dalam meningkatkan produksi pertanian. Sebab, premi asuransi pertanian sebagian disubsidi oleh pemerintah sehingga petani tidak sulit untuk membayarnya. Dia menjelaskan, keikutsertaan asuransi pertanian penting dilakukan mengingat adanya jaminan kepastian panen dan menjamin tidak mengalami kerugian akibat gagal panen. “Kami harap petani mengikuti asuransi pertanian ini untuk menghindari kerugian akibat gagal panen,” katanya kepada Bisnis, Rabu (10/2). Adapun petani yang tidak ikut program asuransi pertanian yang disubsidi pemerintan bisa mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP). Akan tetapi, preminya tidak disubsidi pemerintah, yang artinya seluruhnya harus dibayar petani. Dia mengaku untuk target AUTP sendiri pada tahun ini mencapai 65.000 ha. “Apabila petani memang tidak mau ikut program dari pemerintah bisa juga mengikuti AUTP,” katanya.