CIANJUR, (PRLM).- Perbaikan jalan di jalur Cianjur-Sukabumi rampung. Betonisasi dan pengaspalan sejauh 11,5 kilometer itu menghabiskan anggaran Rp 52 miliar. Sebelumnya, akibat pengerjaan jalan, jalur tersebut mengalami kemacetan hingga lima kilometer. Perbaikan jalan berada di tiga titik yakni Bangbayang sepanjang 700 meter, Sukalarang 1,1 kilometer dan Sukaraja 1,7 kilometer. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional Benda, Cibadak, Sukabumi-Cianjur, Muhammad Nurul mengatakan perbaikan jalan telah selesai dikerjakan sejak 6 Desember lalu. “Deadline-nya sebenarnya tanggal 31 Desember, tapi Senin kemarin sudah beres. Sudah tidak ada macet lagi,” kata dia saat ditemui di Cianjur, Jumat (11/12/2015). Menurut Nurul, perbaikan ini dilakukan oleh PT Mutama Prima dan PT Modern Widya Tekhnikal. Perbaikan di tiga titik tersebut dilakukan dengan betonisasi, sedangkan sisanya pengaspalan. Diungkapkan Nurul, pekerjaan ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Pengerjaan 11,56 kilometer itu menggunakan sistem paket, betonisasi dan pengaspalan, dengan total anggaran Rp 52 miliar. “Anggarannya di APBN murni, karena ini proyek nasional. Rp 52 miliar dengan rincian PT Mutama Prima mengerjakan 4,06 kilometer dengan anggaran Rp 13 miliar, kemudian PT Modern Widya Teknikal 7,5 kilometer nilainya Rp 39 miliar. Semuanya rigid (beton) dan hotmix. Lebar jalan 7 meter,” kata dia. Diungkapkan Nurul, usia jalan tersebut diprediksi bisa bertahan selama 10 tahun dengan kapasitas 10 ton. Meski begitu, bukan tidak mungkin umur jalan menjadi pendek karena jalur tersebut sering dilintasi kendaraan berat. Terdapat sejumlah pabrik di jalur Cianjur-Sukabumi. Selain itu, kata Nurul, jalur itu kerap dilalui kendaraan tambang. “Kami tidak berwenang jika urusan kendaraan berat, itu menjadi kewenangan Dinas Perhubungan. Namun memang tidak jarang kendaraan yang melintas tonasenya melebihi kekuatan jalan,” kata dia. Diakui Nurul, perbaikan jalan cukup mengganggu aktivitas lalu lintas. Karena betonisasi, maka dilakukan buka tutup jalan masing-masing 15 menit. “Sebetulnya hanya 15 menit tapi di titik buka tutup itu banyak kendaraan yang melambung, tidak tertib jadinya banyak tumpukkan di situ. Namun saat ini sudah tidak terjadi,” kata dia. Lebih lanjut dikatakan Nurul, meski perbaikan telah selesai namun jalan masih dalam pengawasan. “Jika masih ada yang rusak dalam kurun waktu ini, segera akan kami perbaiki,” ucapnya. Rama (26), warga sekitar, mengaku cukup terganggu saat ada pengerjaan jalan. Pengguna motor ini mengatakan kemacetan kerap terjadi bahkan ketika malam hari. “Saya saja yang pakai motor mesti antri karena macet. Belum ada mobil-mobil besar,” kata dia. Hal senada diungkapkan Firman (47). Dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Sukabumi ini mengaku harus berangkat lebih pagi saat ada perbaikan jalan. “Ya maklum karena sedang diperbaiki tapi ya semoga benar, tidak cepat rusak. Sekarang mah sudah enak jalannya,” kata warga Pabuaran, Cianjur ini.