Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, M.Taufiq Budi Santoso mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan presentasi Daya Saing Investasi Jabar untuk penilaian Penghargaan IAI (Indonesia Attractiveness Index) 2019, Kamis (27/06/19) di Ruang & Tempo Co-working Space Gedung Tempo Lantai 8, Palmerah Barat, Jakarta. Indonesia Attractiveness Index adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada daerah yang memiliki daya tarik di sekitar investasi, infrastruktur, layanan public dan pariwisata. Setelah melalui tahap pemeriksaan dan penyaringan data-data perekonomian seluruh Provinsi sampai Kabupaten/kota di Indonesia, serta melakukan survei pengolahan dan verifikasi data, Jawa Barat masuk nominasi sebagai “Provinsi Besar Kategori Investasi” dalam ajang yang diusung oleh Tempo Media Group bersama Frontier Consulting Group. Dalam paparannya Taufiq memperkenalkan SIMPATIK Jabar yakni Sistem Informasi Pelayanan Perizinan untuk Publik Merupakan aplikasi pengelolaan pelayanan perizinan secara elektronik berbasis website yang dikembangkan secara mandiri oleh ASN Dinas PMPTSP Jabar dan Aplikasi tersebut telah direplikasi oleh 17 Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. “Kita akan mengembangkan ke arah timur Jawa Barat, jadi selain kita mengandalkan investasi yang sudah ada, akan ada pusat pertumbuhan baru yang direncanakan sampai dengan 2030, seperti kita ketahui disana sudah ada Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Cirebon yang disebut dengan Segitiga Emas Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati).” Ungkapnya. Taufiq optimis bahwa Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) akan menjadi pusat perekonomian baru yang paling menjanjikan dari segi investasi baik dalam maupun luar negeri. Pada tahap ini, kabupaten/ kota serta Provinsi yang lolos melakukan presentasi di depan dewan juri untuk membuktikan bahwa mereka layak mendapatkan predikat pemenang “platinum” atau “gold” dimasing-masing dimensi. Para pemenang akan ditentukan oleh Dewan Juri, yang mencakup Pengamat Ekonomi, akademisi, konsultan, dan jurnalis, diantaranya sebagai berikut: Bambang Harimurti (TEMPO), Handi (Frontier), dan Faisal Basri (Pengamat Ekonomi).