Bandung – Pembebasan lahan untuk jalan pintas kereta rute Bandung-Cirebon lewat Cibungur-Tanjungrasa hampir rampung. “Diperkirakan, pembangunan fisiknya tahun 2017 beres,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik di Bandung, Kamis, 2 Oktober 2014.

Menurut Dedi, saat ini 5.000 meter lahan yang terkena proyek jalan kereta itu sedang didata dan dimusyawarahkan. Dedi mengatakan pembayaran pembebasan lahan ditargetkan tuntas tahun depan. (Baca juga: Jalur Bandung-Cirebon Hanya untuk Kereta Barang)

Salah satu lahan yang masih mengganjal proyek ini adalah tanah milik Perhutani. Namun, pembebasan lahan tersebut sudah mendapat lampu hijau berupa rekomendasi pemberian lahan pengganti dari Menteri Kehutanan. Menurut Dedi, jika tanah pengganti sudah tersedia, lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan pintas kereta rute Cibungur-Tanjungrasa bakal segera tuntas.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mempersiapkan anggaran untuk membeli lahan pengganti itu dalam rencana anggaran tahun 2015. “Anggarannya Rp 25 miliar,” kata Dedi.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan penuntasan pembangunan jalan pintas itu sejak lama terganjal soal alih fungsi lahan hutan yang dilewati. “Dana untuk pembangunan fisiknya sudah ada,” katanya di Bandung, Kamis, 2 Oktober 2014.

Jalan pintas kereta dari Cibungur, Purwakarta; menuju Tanjungrasa, Karawang, itu panjangnya 10,8 kilometer. Jalan pintas tersebut menjadi penghubung untuk memendekkan rute kereta dari Bandung-Cirebon yang saat ini memutar lewat Cikampek. Jalan pintas itu disiapkan untuk menghubungkan jalur kereta di Pantai Utara Jawa dengan jalur tengah.