BOGOR, SINDONEWS — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) mulai melakukan perbaikan dan pelebaran jalur puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terdampak longsor. Perbaikan mulai dilakukan sejak operasi search and rescue (SAR) di lokasi longsor resmi dihentikan karena tak ada indikasi adanya korban hilang tertimbun longsor. Kepala Badan Litbang Kemenpupera Danis Sumadilaga saat dihubungi menjelaskan sejak dinyatakan proses pencarian dugaan orang hilang selama tiga hari di Riunggunung, Puncak, Bogor, selesai, pihaknya sudah lebih awal memperbaiki sejumlah titik longsor. “Jadi dari beberapa titik longsor yang jadi fokus ada dua titik yang dilebarkan, yakni di titik Gunung Mas dan Riunggunung. Sebab, di dua titik itu separuh badan jalan ambles,” terangnya, Kamis (8/2/2018). Danis menjelaskan, pihaknya akan bekerja keras menggeber perbaikan jalur Puncak selama sisa 10 hari ditutupnya jalur Puncak. “Pekerjaan itu di antaranya mengikis tebing di sisi kanan jalan agar dapat di lebarkan sekitar satu meter. Sementara bagian sisi kiri yang ambles akan dilakukan pemadatan dari dasar jurang, lalu akan dibuat terasering guna menahan badan jalan,” katanya. Dalam pengerjaan itu, pihaknya berharap tidak ada kendala, khususnya terkait cuaca. Artinya, pengikisan tebing jalan dapat sempurna dan prosesnya lebih cepat. “Selain itu, kami juga akan melanjutkan pembangunan saluran drainase agar kucuran air dari atas Puncak dapat tertampung dengan baik,” katanya. Danis juga meminta, agar pemerintah daerah dengan segera memindahkan bangunan semi permanen atau pedagang kaki lima yang berada di sepanjang Jalur Puncak. “Dengan demikian, kami dapat leluasa melakukan pekerjaan normalisasi jalur Puncak ini,” terangnya. (Haryudi)