BAPPEDA JABAR - Gasibu akan Dibuat Seperti Lapangan Tiananmen
Gasibu akan Dibuat Seperti Lapangan Tiananmen
05 September 2014 00:01

INILAH.COM, Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan merevitalisasi lapangan Gasibu Kota Bandung. Tak tanggung-tanggung, lapangan tersebut akan dibuat seperti taman Tiananmen Tiongkok.

Saat ini Pemprov Jabar memfungsikan lapangan tersebut sebagai ruang terbuka hijau, kegiatan olah raga masyarakat serta kegiatan upacara besar. Pemprov Jabar sudah melarang lapangan tersebut digunakan konser serta acara lainnya.

Pemprov Jabar juga akan melakukan revitalisasi kawasan Gasibu lebih luas lagi. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disediakan untuk proses revitalisasi sebesar Rp25 miliar.

“Gasibu akan direvitalisasi seperti Tiananmen. Itu taman di Cina (Tiongkok),” tutur Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan kepada wartawan belum lama ini.

Dengan anggaran Rp25 miliar, pria yang akrab disapa Aher ini menyebut lapangan yang terletak di depan Gedung Sate ini akan ditata dengan baik. Selain digunakan untuk upacara, lapangan itu akan dibangun trek joging, perpustakaan, taman, hingga tempat foto-foto.

“Nanti dari monumen perjuangan (Monju) bisa melihat Gedung Sate. Sebaliknya, dari Gedung Sate pun, bisa melihat Monju,” tutur dia.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan penataan di Taman Telkom. Di sana, kata Aher, akan dibuat terowongan dari Lapang Gasibu hingga Monumen Perjuangan.

“Kita berharap proyek revitalisasi ini bisa terwujud di 2015,” kata Heryawan.

Pemprov Jabar sendiri gagal melakukan pelelangan terkait lapangan Gasibu. Namun, hal tersebut dinilai Aher membawa berkah. Sebelumnya perbaikannya hanya sepertiga lapangan, namun sekarang menjadi menyeluruh. Aher yakin proses lelang tak akan gagal lagi.

“Saat ini Jabar belum memiliki tempat rekreasi taman kota yang jadi ikon. Makanya, Gasibu akan dibenahi,” tutup Aher.

Tak hanya merevitalisasi Gasibu, Pemprov juga berencana membangun gedung kesenian bertaraf internasional di kawasan Jalan Cikutra Kota Bandung. Pemprov menargetkan pembangunan sudah mulai dilakukan pada 2016 mendatang.

Pemprov Jabar sudah menggelar lelang dan menawarkan proyek pembangunan tersebut kepada beberapa investor.

“Kami akan membangun gedung seni pertunjukkan karena gedung yang sekarang ada, lebih pada convention. Misalnya, Gedung Sasana Budaya Ganesha. Sebenarnya, gedung tersebut adalah gedung convention yang digunakan untuk pertunjukan,” tutur Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Menurut dia, gedung tersebut memerlukan arsitektur yang khas. Bahkan dua arsitktur dunia diusulkan untuk mendesain gedung tersebut. Pemprov juga meminta pendapat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) yang juga seorang arsitek.

“RK sendiri nggak bisa, jadi merekomendasikan arsitek dari Spanyol Santiago dan Zaha Hadid orang Inggris turunan Turki yang membangun berbagai bentuk gedung kesenian,” jelas dia.

Deddy sendiri belum bisa menyebutkan anggaran yang diperlukan untuk membangun gedung kesenian. Menurut dia, dengan luas 4 hektare itu akan dibangun hotel juga.

“Kami berencana membuat gedung tersebut karena seni merupakan salah satu bidang dari 14 bidang prioritas. Jadi, harus ada tempat representatif,” tutur pria yang akrab disapa Demiz.

Demiz menyebut, banyak orang Indonesia yang menonton pertunjukan seni ke Singapura karena tak ada grup seni besar yang masuk ke Indonesia akibat tak ada tempat untuk pertunjukkan mereka.

“Nanti, kami buat gedung pertunjukkan itu bisa menampung ribuan orang dan pendekatannya akustik,” tutup dia. [hus]

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022