Dalam sambutannya di puncak acara Harkopnas ke-70, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa koperasi memiliki kontribusi cukup tinggi dalam perekonomian nasional. Sumbangan koperasi terhadap ekonomi Indonesia mencapai 3,9% atau meningkat dua kali lipat dibanding dua setengah tahun lalu. Namun, apabila dibandingkan dengan negara lain angka tersebut masih kecil. Di Perancis koperasi mampu menyumbang ekonomi nasional hingga 18%, Jerman 17%, bahkan di Selandia Baru hingga 20%. Jokowi bertekad agar koperasi mampu mendorong ekonomi nasional lebih signifikan. “Oleh sebab itu, pada Hari Koperasi yang ke-70 ini di tahun 2017, saya ingin mengajak kepada seluruh lapisan koperasi Indonesia untuk meneguhkan kembali, menggelorakan kembali semangat gerakan koperasi, semangat reformasi koperasi, sehingga dengan perubahan-perubahan global yang begitu pesatnya kita bisa mengikuti,” ajak Jokowi dihadapan 12 ribu undangan Harkopnas ke-70 di Lapangan Karebosi Makassar. Untuk meningkatkan daya saing global, insan koperasi Indonesia harus bisa menyesuaikan diri dengan era modern saat ini. Sistem digital atau aplikasi untuk pembayaran atau berbagai transaksi di koperasi perlu diterapkan. Hal ini untuk meningkatkan produktivitas dan efektifitas kegiatan koperasi. Kecepatan dan inovasi adalah kunci lain menghadapi tantangan masa depan dan persaingan global. Selain itu, Jokowi meminta agar pelaku koperasi mampu mencontoh koperasi-koperasi maju, besar, dan mandiri. Misalnya Koperasi Suko Giri di Jawa Timur dimana perputaran uang atau omsetnya telah mencapai Rp 18 Triliun. “Ada contoh-contoh yang bisa kita lihat. Oleh sebab itu, saya titip kepada Menteri Koperasi, Ketua Dekopin, contoh-contoh seperti ini yang harus kita replikasi, kita fotokopi pada koperasi-koperasi yang lain bagaimana mereka bisa sampai memiliki omset yang tinggi seperti itu,” tutur Jokowi. Untuk penyaluran kredit, Jokowi meminta koperasi berkontribusi dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui subsidi dari APBN, Pemerintah Pusat mampu menekan bunga kredit KUR hingga 9% dari sebelumnya 22%. Rencananya tahun depan bunga KUR akan diturunkan lagi hingga ke level 7%. Sementara dari sisi pemberdayaan, Pemerintah Pusat akan menempatkan koperasi sebagai salah satu penerima manfaat lahan di Indonesia. Menurut Jokowi, hal tersebut bagian dari cara Pemerintah Pusat dalam menempatkan koperasi sebagai institusi utama pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia. Pemerintah Pusat pun telah menyediakan 12,7 juta hektar lahan khusus untuk koperasi dan UMKM, serta pondok pesantren dengan harapan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat. “Kebijakan reforma agraria, redistribusi lahan kita juga ingin menempatkan koperasi sebagai salah satu penerima yang dapat memanfaatkan konsesi-konsesi yang akan kita berikan. Dengan catatan memiliki kemampuan manajemen dalam pengelolaan konsesi-konsesi lahan yang akan diberikan oleh Pemerintah (Pusat),” tukas Jokowi. “Bekerja dengan saya harus bisa memberikan sebuah tawaran-tawaran proposal yang memang bisa dikalkulasi dan dihitung dengan kalkulasi-kalkulasi ekonomi, return on investment berapa, pasti harus dihitung,” pungkasnya. (Humas Jabar)