BIMA,(PR).- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana me‎nangani aktifitas tambang emas yang disinyalir menjadi salah satu pemicu banjir di pesisir Kabupaten Sukabumi dua hari yang lalu. Upaya tersebut dilakukan karena wilayah tersebut menjadi bagian dari pengembangan Geopark Ciletuh. Selebihnya, Pemprov mengklaim penanganan banjir telah selesai. “Banjir hanya 4 jam selesai. Banjir campur pasang laur, sekarang sudah surut tinggal pembersihan dan insyaallah banjir ringan tidak ada masalah apa-apa. Banjir disebabkan sedimentasi tinggi di kawasan hulu,”ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi oleh Kepala BPBD Jabar R Haryadi di sela pemberian bantuan korban banjir Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin, 16 Januari 2017. Menurut dia, saat ini pihaknya telah membahas dugaan kerusakan hulu yang dipimpin oleh Asisten Ekonomi dan pembangungan. “Kami khawatir (banjir) disebabkan oleh aktivitas emas, kita akan tertiban. Kan sekarang kewenangan pertambangan ada di provinsi tapi tetap kami akan koordinasi dengan pemerintah setempat,”ujar dia. Dituturkan Heryawan, sebelumnya urusan pertambangan merupakan kewenangan dari pemerintah kota/kabupaten, namun saat ini menjadi urusan pemprov. “Tapi kami tetap libatkan pemkab karena urusan teknis akan kordinasikan dengan pemkab terlebih itu bagian dari Geopark Ciletuh,”ujar dia. Menurut dia, dalam rangka mengembangkan Geopark Ciletuh, Palabuhan Ratu pun akan ditata. “Sekarang lagi dirapatkan guna mencari solusi sekaligus persiapan Geopark dan tempat pelelangan ikan (TPI). Penataan kita lakukan, khususnya Geopark,”ujar dia. Selain itu, Heryawan pun mengatakan untuk longsor Cimeong, Kuningan sudah diatasi. Longsor merupakan dari gerakan tanah yang menimbun jalan. Namun dalam sehari sudah bisa diatasi, jalan sudah kembali bersih.