Rabu (8/7), bertempat di ruangan Operasional Room gedung Bappeda Provinsi Jawa Barat dilaksanakan rapat mengenai hasil dari kegiatanTemu Regional Komisi Lanjut Usia ke IV se-Jawa-Bali Tahun 2015, dan pembahasan Model Pembangunan Lansia Jawa Barat. Rapat tersebut dibuka oleh Kepala Bidang Sosial-Budaya Bappeda Provinsi Jawa Barat, DR. Imam Solihin, MA., dan dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Drs. H Arifin H. Kertasaputra. Selama kurang lebih satu jam, dalam rapat dibahas dua hal yang pertama mengenai putusan Temu Regional Komda Lansia se-Jawa-Bali yang telah dilaksanakan di Bali dan dihadiri oleh pengurus Komda Lansia se-Jawa- Bali beberapa waktu lalu, yang kedua dibahas tentang Model Pembangunan Lansia Jawa Barat Tahun 2015 2019. Temu Regional Komda Lansia se-Jawa-Bali menghasilkan beberapa putusan bahwa pada tingkat desa dapat dibentuk wadah lansia sesuai dengan kebutuhan daerah masing masing seperti yang telah dilaksanakan oleh Komda Lansia Jawa Timur dan Komda Lansia Bali. Provinsi yang belum memiliki wadah lansia harus segera dibentuk. Wadah lansia di Provinsi Jawa Barat sendiri telah terbentuk di tingkat kabupaten/kota. Rumusan selanjutnya adalah pembuatan road map dalam jangka pendek menengah dan panjang. Selanjutnya pengalokasian dana untuk lansia setiap Kabupaten/Kota, pendataan lansia secara kualitatif dan kuantitatif yang baru, dan yang terakhir adalah Jabar menjadi tuan rumah komda lansia tahun depan. Temu regional Komda Lansia se-Jawa-Bali ini telah dilaksanakan dari tahun 2012 yang bertempat di Semarang, 2013 di DI Yogyakarta, 2014 di Surabaya dan pada tahun 2015 di Bali. Sesuai dengan keputusan kongres tersebut, tahun 2016 Temu regional Komda Lansia se-Jawa-Bali akan dilaksanakan di Jawa Barat, dengan mengundang Komisi Lansia Jawa Bali, serta NTT dan NTB. Telah dipilih juga ketua pelaksana Temu regional Komda Lansia se-Jawa-Bali untuk tahun 2016 yaitu Kepala Bidang Sosial-Budaya dengan wakil I Kepala Dinas Sosial Jawa Barat dan Sekertaris Komda Lansia Provinsi Jawa Barat, Hermunandar, SH, M.Si. Setelah membahas hasil putusan Temu Regional Komda Lansia se-Jawa-Bali, dilanjutkan dengan pembahasan tentang Model Pembangunan Lansia Jawa Barat Tahun 2015 2019. Model pembangunan ini disebut 749 yang berarti, 7 arah kebijakan, 4 sasaran program dan 9 rencana aksi. Hasil Model pembangunan Lansia Jawa Barat Tahun 2015 2019 dibuat dalam bentuk buku yang dibagikan kepada setiap peserta yang menghadiri rapat tersebut. Model 749 ini dibuat dalam bentuk matriks dan lebih komunikatif untuk langsung dipraktikan. Jawa Barat merupakan Provinsi se-Jawa yang mempunyai jumlah lansia terbanyak. Apabila di jumlahkan secara persentasi Jawa Barat memiliki jumlah lansia sebanyak 8%. Masalah masalah yang dihadapi oleh Jabar dalam penangan lansia selama ini umumnya merupakan masalah anggaran, dikarenakan komisi lansia berada di tingkat kota/kabupaten, sedangkan dana terbesar berasal dari Provinsi dan Nasional, sehingga anggaran setiap komisi di tingkat kota/kabupaten sangat minim. Hal ini disiasati oleh kepala Komda Lansia Jawa Barat, setiap Kabid atau bagian yang ingin mengajukan kegiatan baru atau memperkuat kegiatan lama dalam bidang lansia, diperbolehkan mengajukan usulan kepada BPMPD dengan tembusan kepada Bappeda, jelasnya. Salah satu kegiatan yang masih belum berhasil dalam memperhatikan lansia di Jawa Barat adalah pendataan, dimana telah dilaksanakan di Bogor tetapi terkendala oleh dana. Pendataan ini dilaksanakan dengan melihat jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun. Dalam pertemuan ini juga disepakati pembuatan desa ramah lansia di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015. Jawa Barat akan membuat desa ramah lansia pada tahun 2015, maka akan dibuat sebuah pilot project dimana bisa dimulai pada saat ini, bisa dipamerkan pada saat Komda Lansia tahun 2016ulas bapak Komarudin Kepala Bagian Bina Masyarakat. Pemilihan desa untuk pilot project ini akan dilakukan dengan cara mengundi desa desa yang ada di Jawa Barat sehingga bisa menjadi contoh bagi desa desa lainnya dalam membentuk Desa Ramah Lansia. Provinsi Jabar dalam penanganan lansia sudah cukup baik dengan jumlah dana sebesar Rp 3,25 M setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan provinsi lain dana yang dikeluarkan oleh Provinsi Jabar termasuk tinggi. Salah satu kegiatan yang sudah terlaksana sejak lama oleh Provinsi Jabar adalah pembentukan Taman Lansia. Diharapkan setiap bidang dan dinas terkait memberikan usulan program atau kebijakan tentang penanganan lansia se-Jawa Barat, ungkap Bapak Heru selaku sekretaris Temu Regional Komda Lansia se-Jawa-Bali 2016.