Cirebon, (PR).- Kekayaan budaya dan tradisi Cirebon sejatinya tidak kalah dengan Yogyakarta dan Bali. Namun nama Cirebon belum berkibar di kalangan wisatawan seperti Yogya dan Bali. Kurangnya promosi wisata dinilai menjadi faktor utama kurangnya daya jual Cirebon. “Kalau even budaya dan tradisi sangat banyak, namun karena kurang promosi sehingga tidak “terjual” di kalangan wisatawan,” ungkap Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, Sabtu 26 Maret 2016. Menurut Arief, digelarnya even “Festival Pesona Cirebon 2016” pada 31 Maret sampai 2 April mendatang, merupakan upaya “menjual” Cirebon, kepada dunia. “Targetnya bukan hanya Cirebon dikenal senusantara tapi dunia,” katanya. Tidak kurang, sebanyak 20 duta besar dan atase kebudayaan negara-negar yang warganya banyak berkunjung ke Indonesia pun diundang. “Festival juga akan dihadiri 10 keraton senusantara, 20 biro perjalanan, dan Dinas Pariwisata dari 30 provinsi,” papar Arief. Festival bakal digelar di tiga destinasi wisata yang mewakili Cirebon masa lalu dengan sejarah dan budayanya serta Cirebon kekinian. Destinasi wisata pantai di Cirebon, Waterland Ade Irma Suryani ditetapkan menjadi salah satu lokasi digelarnya festival, selain Keraton Kasepuhan dan Taman Air Gua Sunyaragi. Menurut Sultan Sepuh, semua potensi Cirebon dari mulai seni tradisi, kerajinan khas sampai kuliner akan ditampilkan. “Bahkan ada sejumlah lomba seperti fotografi serta dayung, perahu hias dan “ngejala” di Pantai Waterland,” ucapnnya. Diakui Arief, sebenarnya bagi keraton sendiri, tingkat kunjungan wisatawan tidak signifikan dalam upaya pemeliharaan Keraton Kasepuhan. “Karena kontribusi wisatawan sangat kecil, hanya Rp 15.000 per orang. Padahal sekarang bakso saja harganya sudah ada yang sampai Rp 20.000 semangkok,” ujarnya. Namun bagi Arief, dampak luar biasa bagi roda perekonomi warga menjadi sasaran utamanya. “Omset kuliner dan toko oleh-oleh per hari bisa sampai miliaran saat ini,” tuturnya. Selain itu, kunjungan wisatawan juga merupakan bagian dari upaya melestarikan tradisi Cirebon. “Semakin banyak yang mengenal tradisi dan budaya Cirebon semakin bagus,” katanya.