KOTA BIMA, NTB – Usai memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kantor Walikota Bima, Jl. Soekarno-Hatta Kota Bima, Senin (16/1/17), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melalukan pertemuan dan dialog dengan belasan warga Jawa Barat di Bima. Ada 250-an warga Bima asal Jawa Barat saat ini. Mereka ada yang berprofesi sebagai polisi, pedagang, bahkan Wakil Bupati Bima saat ini, Dahlan M Noer berasal dari Bekasi. Selain itu, juga ada organisasi masyarakat Jawa Barat di Kota Bima, yaitu Paguyuban Lembur Kuring Jawa Barat dengan anggota 50 orang. “Ada ratusan warga Jabar yang ada di Bima. Mereka santun, bersahabat, dan mempunyai karakter agama yang kuat, khas masyarakat Jawa Barat,” kata Dahlan dalam pertemuan tersebut. “Masyarakat Jabar sangat punya empati yang luar biasa (dalam bencana banjir bandang Bima) dan mereka juga turut berpartisipasi dalam pembangunam di Bima,” tambahnya. Dengan karakter khas tersebut, masyarakat Jabar di Bima pun diminta turut berkontribusi dalam pembangunan Kota Bima secara khusus, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat secara umum. “Mudah-mudahan hidup di perantauan, berdiaspora – biasanya lebih baik. Kalau itu keadaannya kami bersyukur, karena peluang di luar daerah akan lebih banyak,” tutur Aher dalam pertemuan ini. Salah satu warga Bima Asal Jabar yang sudah cukup lama tinggal di Kota Bima yaitu Dede Unang dari Cibiru, Kota Bandung. Dede sudah 11 tinggal di Kota Bima atau sejak 2006 lalu. “Saya hampir jadi warga Bima, pengennya sih gituh. Tapi saya juga masih suka pulang ke Bandung soalnya masih ada anak saya di sana,” ujar Dede usai pertemuan. Dede berpofesi sebagai pedagang di Kota Bima. Dia menjual berbagai kuliner khas Jawa Barat, seperti siomay dan batagor. Dede mengaku jualannya selalu laris manis, karena kuliner khas Kota Bandung ini disukai oleh warga asli Kota Bima. Pemprov Jawa Barat terus mendorong warganya agar bisa hijrah ke tempat lain untuk mencari peluang kehidupan yang lebih baik. Salah satunya dalam program “Jabar Mengembara”. “Kami punya program namanya program ‘Jabar Jarambah’, jarambah itu berani mengembara. Sebab sisi karakter yang kurang ada di masyarakat Jabar itu ‘kurung batokeun’. Oleh karenanya, kami dengan sengaja kepada para pelajar dan mahasiswa memiliki program ‘Jabar Jarambah’,” ungkap Aher dalam pertemuan yang juga dihadiri Walikota Bima M Quraish Haji Abidin ini. Program ini adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat, bahwa hidup dimanapun asal dengan kondisi dan masa depan yang lebih baik harus bisa dilakukan. “Berjuanglah untuk kemajuan Bima, untuk kemajuan Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, harus bekerja dengan baik,” pinta Aher. “Apabila sudah betah disini, lebih baik jangan pulang lagi ke Jawa Barat, geus hareurin kutangtung. Betah aja disini dan silahkan nanti keunikan-keunikan Jabar bawa kesini. Kalau sudah sukses nanti bagi-bagi investasinya ke Jawa Barat,” pesannya disambut tawa warga Bima asal Jabar dalam pertemuan tersebut.