BANDUNG – Gubernur Provinsi Jawa Barat Ahmad Heryawan melepas Tim Pemeriksa Hewan Kurban Tahun 2014 di Gedung Negara Pakuan Jln. Otto Iskandardinata Bandung, Senin (22/9/2014). Tim yang terdiri dari berbagai elemen ini akan bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban yang ada di sejumlah lokasi di Jawa Barat hingga hari tasrik mendatang. Heryawan mengatakan, upaya ini dilakukan untuk memberi keyakinan kepada masyarakat yang akan berkurban di hari Idul Adha nanti. Tim ini, kata Heryawan, akan difokuskan untuk memeriksa hewan kurban yang ada di peternakan rakyat yang tidak mempunyai dokter hewan. “Jadi untuk lebih meyakinkan ketika membeli hewan kurban yang dijajakan diberbagai tempat, di jalan-jalan, di peternakan, di kandang-kandang. Ketika ada label ini kan lebih meyakinkan,” katanya. Ke depan, kata Aher, upaya semacam ini harus dilakukan lebih masif lagi sehingga jangkauannya juga semakin luas. Karena untuk saat ini, kemungkinan besar tidak akan terjangkau seluruhnya. “Tapi kalau untuk hewan-hewan yang ada di kawasan-kawasan peternakan resmi atau farm itu biasanya sudah ada. Karena sudah ada dokter hewannya. Yang perlu dijadikan catatan kan yang peternakan rakyat. Karena jarang mereka memeriksakan hewannya dengan baik,” ujarnya. Heryawan berharap, selain upaya dari pemerintah, upaya pencegahan juga bisa muncul dari kesadaran para peternak. Pengawasan pun sebaiknya dilakukan setiap saat, tidak hanya menunggu saat idul Adha. “Inginnya kesadaran penyakit hewan itu disadari oleh masing-masing peternak. Tentu termasuk peternak rakyat yang sering kali tidak memeriksakan hewannya. Insya Allah tim ini kita sebar, agar menjamin kesehatan hewan kurban. Ke depan kita ingin lebih mejamin hewan-hewan tersebut, meski bukan saat idul Adha,” ungkapnya. Tim pemeriksa kesehatan ini terdiri dari petugas Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, petugas peternakan atau yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat dan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat . Selain itu ada juga 50 dokter Hewan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian yang akan ditempatkan di Kabupaten Bogor, Bekasi serta Kota Bogor. Kemudian FKH IPB yang menurunkan mahasiswanya sebanyak 344 orang di Kabupaten Bogor (100 orang), Kota Bogor (174 orang), dan Kota Depok (70 Orang). Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dody Firman Nugraha mengatakan, keberadaan tim ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit hewan akibat tingginya lalu lintas hewan ke daerah Jawa Barat jelang hari kurban nanti. Pasalnya, permintaan hewan kurban dari tahun ke tahun semakin tinggi sehingga arus lalu lintas hewan dari daerah produsen terus meningkat. “Sapi dan kambing banyak di datangkan dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Artinya ada pergerakan lalu lintas hewan kurban dari arah timur ke barat sehingga perlu dilakukan peningkatan pengawasan terutama terhadap kemungkinan adanya penyakit hewan menular,” ujarnya.