Jakarta, (PR).- Jalan tol Cileunti-Dawuan (Cisumdawu) segera digarap menyusul akan dilakukannya penandatanganan Perjanjian Pengusaha Jalan Tol (PPJT) awal Februari mendatang, setelah konsorsium PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CNMP) ditetapkan menjadi pemenang untuk mengerjakan seksi III hingga VI. Seksi I dan II dikerjakan oleh pemerintah. Untuk melakukan pembangunan di seksi I dan II tersebut, pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang nilainya setara dengan 10% dari nilai kontrak. Kepala Bidang Investasi BPJT, Sudiro Roy mengatakan, CNMP akan mengerjakan jaln tol sepanjang 30,8 km dengan masa konsesi 40 tahun. Adapun biaya investasi yang dibutuhkan adalah Rp 8, 41 triliun. “Untuk Cisumdawu, masa konsesi 40 tahun dan biaya investasi Rp 8,41 triliun,” kata Sudiro, seperti dikutip dari detik.com, Minggu (22/1/2017). Seksi III sendiri akan dimulai dari Sumedang hingga Cimalaka sepanjang 30,8 km. Kemudian seksi VI dari Cimalaka ke Legok sepanjang 8,2 km, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 16, 42 km dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,23 km. Dengan ditentukannya pemenang dari proyek tol ini, selanjutnya akan dilakukan penandatangananan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dalam waktu dekat, setelah pemenang tender membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Dalam kontraknya, ditargetkan tol ini akan selesai pada tahun 2019. Seperti diketahui, pembangunan jalan tol tersebut pengusahaannya dikerjakan lewat skema support build operate transfer (SBOT), di mana sebagian konstruksi dilakukan oleh pemerintah dan sebagian lainnya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang telah ditentukan pemenangnya oleh pemerintah, yakni konsorsium PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Berdasarkan data monitor Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol sepanjang 58,5 kmini direncanakan akan memiliki lajur 2×2 untuk tahap awal, lalu 2×3 lajur untuk tahap akhir. Saat ini, perkembangan pengadaan tanah telah mencapai 31,65%, dengan seksi II (Rancakalong-Sumedang) sepanjang 17,35 km menjadi yang paling tinggi progresnya sebanyak 90,93%. Membentang dari Cileunyi hingga Kertajati, jalan tol ini akan menjadi penunjang Bandara Kertajati di Jawa Barat. Selain itu, jalan tol ini nantinya menyambung jaringan tol yang sudah ada yakni Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi denga Cikopo-Palimanan dan Palimanan –Kanci. Jalan tol ini nantinya juga akan dilengkapi terowongan menembus bukit di Desa Cilengsar dengan panjang terowongan mencapai 472 meter dan menjadi terlebar di Indonesia dengan diameter 14 meter.