INILAH, Sukabumi – Pemerintahan Provinsi Jawa Barat terus mendorong produktifitas perikanan di wilayah Jabar Selatan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan untuk meningkatkan produksi ikan di Jabar memerlukan teknologi perikanan dan sumber daya manusia yang baik untuk menyokong hal tersebut. “Di Jabar Selatan itu masih Under Fishing, artinya masih banyak ikan yang melimpah dibanding dengan pemancingnya,” ungkapnya, di Pantai Ujung Genteng, di Kabupaten Sukabumi, Senin ( 2/1/2017). Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di laut Jabar utara yang kondisi ikannya Uper Fishing artinya kondisi ikan sedikit dibanding pemancingnya. Sehingga pihaknya mengajak seluruh anak nelayan di Jabar agar meningkatkan kualitasnya untuk berani menjadi nelayan yang akan mampu mengolah sumber daya laut yang ada di Jabar. “Mereka itu sudah pemberani sejak kecil, maka dari itu mereka pun harus lebih berani menjadi pelaut-pelaut handal,” ungkapnya. Terlebih kata gubernur yang akrab disapa Aher ini, berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari Bupati Sukabumi, marak terjadi Penangkapan ikan tuna dengan menggunakan jaring elektronik yang sering dilakukan oleh nelayan Vietnam dan Thailand. Hal tersebut menurut Aher, menjadikan ikan tuna menjadi sangat sedikit berimigrasi ke perairan Jabar Selatan, sedangkan perairan Jabar selatan diketahui merupakan wilayah pavorit hidup ikan tuna yang menyukai perairan dalam hangat. “Dimana lagi perairan dalam dan hangat? Ya pasti di Jabar, tapi dihalangi oleh jaring elektronik jadi sedikit tuna di perairan Jabar,” ucapnya. Sehingga pihaknya akan melakukan upaya kontra strategi untuk bisa mengantisipasi penggunaan jaring eletronik yang dilakukan nelayan asing. Walau diakuinya, nelayan asing tersebut memancing diwilayah laut lepas, namun dengan penggunaan jaring eletronik tersebut mengakibatkan ikan tuna tidak bisa masuk ke perairan Jabar saelatan. Sementara menurut Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail menyebut Tuna yang biasa terdapat di perairan Jabar selatan itu Yellow vin Tuna atau Tuna sirip kuning. Sedangkan ikan lain yang paling banyak ditangkap di perairan Jabar selatan adalah ikan Kue dan kakap. “Produksi ikan di Jabar selatan itu baru bisa 220 ribu ton ikan per tahunnya,” ungkapnya. Ia pun menyatakan teknologi dan Sumber Daya Manusia nelayan di Jabar selatan masih tergolong rendah, sehingga produk perikanan yang baik di Jabar selatan belum bisa dioptimalkan.