BAPPEDA JABAR - Potensi Daerah Perbatasan Dibahas Pada Musrenbangtas
Potensi Daerah Perbatasan Dibahas Pada Musrenbangtas
01 April 2019 14:35

CIREBON, BAPPEDA JABAR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat membahas beberapa potensi daerah yang ada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perbatasan (Musrenbangtas) Jawa Barat – Jawa Tengah Tahun 2019 di Hotel Aston Cirebon, Jumat (29/03).

Terdapat 15 ruang lingkup kerjasama pembangunan Jawa Barat–Jawa Tengah yaitu pemerintahan; pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat; sosial; lingkungan hidup; pemberdayaan masyarakat dan desa; perhubungan; koperasi, usaha kecil dan menengah; kelautan dan perikanan; pariwisata; pertanian; perindustrian dan perdagangan.

Potensi Kerjasama Pembangunan Daerah Perbatasan Jawa Barat–Jawa Tengah meliputi Banda Udara  Internasional Jawa Barat BIJB Kertajati Majalengka, Bandar Udara Nusawiru Pangandaran; Jalan Tol Trans Jawa Cikampek-Palimanan(Jawa Barat), Tol Cileunyi-Tasik-Pangandaran; Kereta Api Bandung-Banjar On eksisting, Reaktivasi Kereta Api Banjar-Pangandaran, Pembangunan Kereta Api Jalur Pantai Selatan; Waduk Kuningan Kuningan-Brebes, Waduk Matenggeng Kuningan-Brebes; Pariwisata Pantai Pangandaran; Batu Karas; Karang Nini; Batu Hiu; Wisata Alam; Hutan Raya Kuningan; Grand Canyon; Citumang; Cadas Gantung; Wisata Budaya; Keraton Kasepuhan; Makan Sunan Gunung Jati; Keraton Kasepuhan; Keraton Hanoman; Astana Gede Kawali; Situs Karangkamulyaan.

Penyelenggaraan Musrenbang Daerah Perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah ini sebagai wujud dan komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan kolaborasi pembangunan sesuai dengan visi Jawa Barat 2018-2023 yakni Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.

 

Potensi Daerah Perbatasan

Daerah perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah memilki banyak potensi yang masih perlu dikembangkan, baik itu potensi perindustrian, pariwisata, ekonomi kreatif maupun perdagangan. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan terus ditingkatkan, maka kemajuan ekonomi masyarakat Jawa Barat – Jawa Tengah akan cepat maju demi kesejahteraan masyarakat.

Keberadaan Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati Majalengka dan Bandar Udara Nusawiru Pangandaran sangat strategis untuk mendongkrak pariwisata dan perekonomian dari mobilitas arus masuk keluar orang dari berbagai daerah di Indonesia, maupun luar negeri khususnya bagi masyarakat di perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah.

Keberadaan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ujung Barat – Timur Jawa juga memberikan potensi yang besar dalam bisnis logistik, transportasi, ritel, pariwisata hingga properti yang memberikan dampak membuka lapangan kerja baru di daerah. Trans Jawa perlu dioptimalkan menjadi kanal baru aliran modal dari pusat ekonomi konvensional ke sentra-sentra ekonomi baru di Jawa bagian Utara.

Untuk memberikan keadilan dalam pembangunan di Jawa Barat bagian Selatan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapklan perencanaan jangka panjang dalam upaya peningkatan infrastuktur diantaranya reaktivasi kereta api Bandung-Pangandaran, pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya-Pangandaran dan Pembangunan Kereta Api di jalur Jawa Barat pantai selatan. Perencanaan pembangunan infrastuktur ini diharapkan dapat sinergi dengan perencanaan pembangunan infrastruktur di Jawa Tengah agar pembangunan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi pariwisata Jawa Barat – Jawa Tengah Bagian Selatan.

Jawa Barat melakukan berabagai upaya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat termasuk di perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah  diantaranya pembangunan dan pengembangan  destinasi wisata seperti Pantai Pangandaran, Hutan Raya Kuningan, Pembangunan Pusat Budaya di setiap Kabupaten/ Kota, Pengembangan Ekonomi Kerakyatan melalui program One Village One Company (OVOC) dan One Pesantren One Product (OPOP) dan Program lainnya dalam mewujudkan Jabar Juara.

 

Pendidikan

Untuk Bidang Pendidikan, Jawa Barat melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi di Jawa Barat yaitu Universitas Padjajaran, Instiut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyelenggrakan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU).

PSDKU Universitas Padjajaran berlokasi di Pangandaran telah membuka 5 (lima) Fakultas Pendidikan yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Komunikasi dengan Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Peternakan dengan Program Studi Peternakan, Fakultas Keperawatan dengan Program Studi Keperawatan dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan Program Studi Perikanan.

PSDKU Institut Teknologi Bandung (ITD) berlokasi di Kabupaten Cirebon telah membuka 3 (tiga) program studi (Prodi) yaitu Prodi Teknik Indutsri (FTI), Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (SAPPK) dan Prodi Kriya (FSRD). Adapun untuk IPB berlokasi di Kota Sukabumi telah membuka 6 (enam) program keahlian. Keberadaan PSDKU ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk dapat melanjutkan pendidikan sampai Perguruan Tinggi agar menjadi sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

 

Tantangan Daerah Perbatasan

Potensi yang ada di daerah perbatasan Jawa Barat dan jawa Tengah masih mengahdapi berbagai tantangan dan permasalahan yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Permasalahan tersebut diantaranya adalah masih terdapatnya infrastruktur jalan dan jembatan di perbtasan yang kurang memadai dalam mendukung ekonomi masyrakat, miminmnya infrastuktur dan fasilitas penunjang pariwisata di daerah perbatasan, minimnya pelayanan pendidikan khususnya di daerah terpencil, masih minimnya pelayanan kesehatan (rumah sakit) khususnya didaerah perbatasan bagian selatan, tingginya tingkat pengangguran akibat mismatch antara pendidikan dan pekerjaan, rawan kebencanaan khususnya banjir akibat luapan sungai, angin puting beliung dan tsunami serta penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Musrenbangtas Jawa Barat – Jawa Tengah Tahun 2019 yang melahirkan kesepakatan kerjasama pembangunan di daerah perbatasan Tahun 2020-2023 merupakan momentum awal bagi Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk bersinergi dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi dan mengoptimalkan potensi yang dimilki serta menyelesaikan berbagai permasalahan di perbatasan oleh kedua belah pihak agar mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.

Jawa Barat dalam kesepakatan kerjasama ini memilki komitmen untuk bersinergi dan berkolaborasi melalui kerjasama pembangunan di perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah yang difokuskan pada kerjasama peningkatan konektivitas infrastruktur yang merupakan komitmen Jawa Barat menjadi provinsi dengan tingkat konektivitas wilayah tertinggi, optimalisasi keberadaan waduk Kuningan dan matenggeng, pendidikan terutama terkait dengan link and match pendidikan kejuruan dan dunia usaha, urusan kesehatan terkait revitalisasi pelayanan kesehatan dan pelayanan pasien masyarakat miskin dan tidak mampu (Non JKN) antara daerah di perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah, pengembangan pariwisata dengan pengembangan promosi paket wisata Jawa Barat – Jawa Tengah, Penanganan Bencana Akibat Luapan Air Sungai, serta Kerjasama dalam Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Musrenbangtas Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan bagian yang penting dalam mendukung program prioritas pembangunan daerah Jawa Barat Tahun 2018-2023 untuk mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir dan Batin.

 

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022