Bisnis.com, Bandung.-PLN UIP VI selaku penanggung jawab proyek pembangun PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS) saat ini tengah memasuki pengerjaan fisik tahap I yakni pembangunan Upper & Lower Dam, Power House dan saluran air. General Manager PLN UIP VI Anang Yahmadi mengatakan, paket pekerjaan tahap I akan ditangani oleh kontraktor asal Korea Selatan. Sebelumnya, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jalan hantar atau acces road untuk mengangkut material batuan dari quarry ke lokasi bendungan sepanjang 34 km. “Dari quarry melewati jalan yang sudah ada 6,7 km, dan jalan baru yang dibangun dari Dusun Cipari/ Desa Cijambu sampai ke lokasi lower dam dan lokasi upper dam sepanjang 27,3 km,” katanya, kepada Bisnis, Senin (21/3/2016). Dia menjelaskan, pelaksanaan pekerjaan utama proyek PLTA UPCS terbagi menjadi empat paket kontrak International Competitive Bidding (ICB) yaitu I terdiri dari Lot 1A dan 1 B dengan Kontraktor Daelim, Astaldi dan Wika JV. Kontrak untuk paket 1 telah ditanda tangani 9 Oktober 2015 dan kick off Meeting dilakukan tanggal 15 Januari 2016. Saat ini sedang dalam proses untuk Commencement Date. Paket II, undangan kepada bidder telah dikirimkan 1 Oktober 2015 pre Bid Meeting dan Site Visit telah dilaksanakan 21-22 Oktober 2015. Evaluasi penawaran telah dilakukan tanggal 20-22 Januari 2016. Sedangkan paket III sedang dilakukan pembuatan PQ dan Bid Document. Pengadaan diperkirakan selesai Maret 2017 dan paket 4 merupakan Hasil Evaluasi PQ telah diapprove oleh World Bank (NOL) pada 30 Januari 2015. Bidding Document telah mendapatkan NOL pada 13 Mei 2015. CDA telah dilakukan pada tanggal 5-8 Januari 2016. Rencananya, untuk menyalurkan listrik yang dihasilkan perlu dibangun interkoneksi ke jaringan transmisi jawa-bali. Interkoneksi yang akan dibangun adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500kV. Jaringan tersebut akan dibangun dua jalur SUTET ke arah utara yang terhubung dengan jalur SUTET Cibinong-Saguling (jarak masing-masing 15,5 km dan 15,9 km), diperlukan sebanyak 82 tower, tinggi tower minimal 30,5 m. “Dengan kata lain, secara umum pembebasan lahan dengan masyarakat sudah selesai. Kecuali masih ada 19 orang yang belum bersedia dibayar karena menginginkan harga yang tinggi. Mungkin ini pelan-pelan mereka bisa bergerak untuk bersedia dibayar karena warga lainnya sudah membeli rumah baru dari hasil penjualan lahannya,” ujarnya.