INDRAMAYU, (PR).- Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu terpilih sebagai desa terbaik tingkat Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu. Program unggulan desa tersebut mengenai pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia melalui Peraturan Desa menarik perhatian staf ahli presiden. Kedatangan mereka dibenarkan Kepala Desa Majawasi, Wartono, Selasa 19 Juli 2016. Menurutnya, sejumlah staf presiden itu menanyakan berbagai macam hal terkait pelaksanaan program pemberdayaan TKI lewat Perdes terkait. “Permasalahan TKI di Indonesia perlu perrhatian dari pemerintah desa masing-masing yang diimplementasikan dalam suatu peraturan yang melindungi warganya yang jadi TKI,” kata dia. Wartono menilai, perhatian desa tidak hanya pada calon TKI tetapi juga pada anggota keluarga yang ditinggalkannya. Ia beranggapan, permasalahan yang timbul dari keberangkatan istri ke luar negeri sebagai TKI dialami juga oleh suami dan anak-anak yang ditinggalkannya. Kepala Staf Kepresidenan Krima Al Banjar terkesan dan tertarik mempelajari program yang dilakukan pemerintah desa Majasari. “Presiden ingin TKI dan keluarganya menjadi lebih sejahtera, oleh karenanya kami ingin langsung melihat, mendengar langsung TKI, Purna TKI dan keluarganya di Desa Majasari,” katanya seusai kunjungan. Krima mengatakan, Presiden Joko Widodo menginginkan penanganan masalah TKI di Indonesia bisa dimulai dari tingkat desa masing-masing. Lebih lanjut, kesejahteraan para TKI bergantung pada kemampuan masing-masing. Kemampuan para TKI itu pun menjadi salah satu hal yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah. Presiden juga ingin para TKI bisa mengelola uang yang dikumpulkannya dari negara tujuan. Hasil keringat para TKI itu, kata Krima, semestinya bisa dijadikan modal usaha keluarga di kampung halaman. Hal itu diakui seperti yang dijalankan dari program pemerintah Desa Majasari. Selain jadi perhatian pemerintah setempat, pemberdayaan seperti yang dilakukan Pemerintah Desa Majasari juga melibatkan pihak perusahaan swasta. Krima mengatakan hal itu diwujudkan melalui kerja sama dengan bank swasta untuk membangun rumah edukasi TKI yang menampung para mantan TKI. Kunjungan pegawai khusus presiden itu dianggap Wartono juga penting bagi pembangunan Desa Majasari. Kunjungan tersebut sebagai bentuk perhatian Presiden Joko Widodo kepada desanya yang masih membutuhkan bantuan untuk menjalankan program di berbagai bidang selain TKI. (Hilmi Abdul Halim)