BANDUNG, sindonews.com – Pemprov Jawa Barat akan melibatkan para alim ulama di Provinsi Jabar demi terpeliharanya kondusivitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, 17 April mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pelibatan alim ulama bertujuan untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang berpotensi merusak kondusivitas di Jabar.
“Kami akan melibatkan peran ulama untuk menjaga kondusivitas Jabar, terutama dalam menangkal hoaks (berita bohong) yang cenderung terjadi jelang Pemilu 2019,” ujar Iwa seusai menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 2019 di Sudirman Grand Ballroom, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Senin (11/3/2019).
“Tentu kita ingin, ada masalah sekecil apapun harus kita antisipasi. Maka peran ulama menjadi sentral,” sambung Iwa.
Menurut Iwa, di Provinsi Jabar, figur ulama masih menjadi panutan masyarakat. Karenanya, Iwa menilai, ulama sangat penting dilibatkan untuk membentengi publik dari berbagai isu maupun hoaks yang belakangan sulit terbendung.
“Di Jabar ini, mayoritas (masyarakat) itu menjadikan ulama sebagai salah satu patron atau panutan,” katanya.
Oleh karenanya, kata Iwa, Pemprov Jabar menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar untuk terlibat aktif dalam melawan hoaks di provinsi berpenduduk lebih dari 46 juta jiwa ini.
“Kita memberikan peran kepada MUI sampai jajaran paling bawah untuk menangkal hoaks dan hal-hal yang bisa memecah belah,” jelasnya.
Meski begitu, Iwa mengklaim, sejauh ini, kondusivitas di Jabar masih terpelihara baik. Hal itu, menurutnya, tak lepas pula dari peran pihak kepolisian maupun jajaran TNI.
Iwa pun menyatakan, Pemprov Jabar berkomitmen memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh masyarakat Jabar dalam pelaksanaan pesta demokrasi ini.
“Kita harapkan juga dari teman-teman media untuk menyampaikan berita-berita yang positif, sehingga mendorong jabar menjadi kondusif dan damai,” tandas Iwa.
Kegiatan Pemilu Damai yang digagas Kepolisian Daerah (Polda) Jabar dan Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi itu dihadiri perwakilan seluruh partai politik peserta pemilu, termasuk para
calon anggota legislatif (caleg) yang berkompetisi di ajang Pemilu 2019.