CIREBON, BAPPEDA JABAR —Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Ir. Yerry Yanuar, MM memimpin rapat Persiapan Pembangunan kampus permanen Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Institut Teknologi Bandung (ITB) Kabupaten Cirebon, di Pendopo Kabupaten Cirebon Jl. Kartini No. 1 Kota Cirebon, Rabu (25/4). Dalam audiensi yang melibatkan pihak ITB dengan Provinsi dan Pemerintah daerah Kabupaten Cirebon, dihadiri langsung oleh Wakil Rektor ITB Prof. Dr Wawan Gunawan A. Kadir, MS, dan Wakil Bupati Cirebon yang kini menjabat sebagai Plt Bupati Selly Andriyani. Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Ahmad Hadadi dan perwakilan Perangkat Daerah terkait. Pada rapat yang membahsa progress pengadaan lahan kampus dan dana hibah pembangunan kampus PSDKU ITB Kab. Cirebon tahun 2018 tersebut diambil kesimpulan bahwa: Pembangunan ITB Cirebon harus dipercepat, agar masyarakat sekitar memiliki daya saing untuk kedepannya menghadapi Metropolitan Cirebon sesuai dengan peraturan pusat. Akan dibentuk tim kecil antar pihak yang terlibat baik pemerintah daerah, provinsi maupun pihak ITB. Tujuannya yaitu menyiapkan semua kelengkapan seperti MOU (Memorandum of Understanding) atau peraturan lainnya. Kedepannya tim kecil akan menentukan lokasi yang akan dipakai. Sementara ini ada dua pilihan tempat untuk kegiatan proses belajar mahasiswa yaitu Asrama Haji (Sebagai tempat sementara), atau langsung menggunakan lahan yang ditentukan di Arjawinangun Kab. Cirebon yang saat ini masih terkendala pembebasan lahan 4 desa. Membuat timeline target progress Artinya tim kecil akan menentukan deadline disetiap bulannya tentang target maupun Surat Keterangan yang pada dasarnya untuk mempercepat proses pembangunan Kampus ITB Cirebon. Jika semua proses berjalan lancar, diperkirakan Pembangunan akan selesai pada tahun 2020 pada lahan seluas 30 hektar. Rencana tercepat adalah pembangunan tahap satu yang direncanakan pada tahun 2018 yang meliputi: Preliminary Design dan DED Bangunan dan Infrastruktur Tahap 1 (Gedung Multifungsi beserta sarana dan prasarana yang diperlukan) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Perizinan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) Konstruksi Bangunan dan Infrastruktur Tahap I meliputi: Konstruksi bangunan, Gerbang, Pemagaran, Jembatan, penghijauan dan Prasarana. “Kita sebagai pemerintah akan bekerja semaksimal mungkin, mudah mudahan ini menjadi ibadah untuk kita semua, jika kita ikhlas bekerja Insya Allah akan ada jalan, karna pada dasarnya kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa, untuk hasil kita serahkan kepada Allah SWT” Pungkas Yerry. (Rama)