Desa merupakan salah satu entitas pemerintahan paling rendah tetapi memiliki peran sangat penting terhadap pembangunan masyarakat di Indonesia. Begitu pula di Jawa Barat, yang mempunyai 5962 Desa (Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat). Dengan potensi besar yang dimiliki masing-masing desa, pengelolaannya pun harus maksimal. Bappeda Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Pembinaan Teknis Perencanaan Pembangunan dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan pembangunan, khususnya pembangunan perdesaan. Acara ini berlangsung dari 6-8 Oktober 2015, yang bertempat di Bappeda Provinsi Jawa Barat serta kunjungan lapangan ke beberapa desa di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Peserta yang mengikuti acara ini adalah Kepala Desa atau Perangkat Desa dari berbagai Desa di seluruh Jawa Barat. Pada hari pertama, agenda kegiatan ini adalah paparan dari beberapa narasumber dan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat, Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA. Peserta dibekali dengan paparan mengenai e-Village (eco-energy-electronic), yaitu kesatuan antara pemukiman dan segenap unit usaha yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang cukup, sementara itu elektronik village berfungsi menghubungkan seluruh warga dengan infrastruktur telekomunikasi abad ke-21 untuk mendapatkan layanan informasi dan fasilitas komunikasi interaktif dalam kegiatan sehari-hari warga. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dengan cara elektronik menghubungkan warga masyarakat satu sama lain. Hari ke-2 dilanjutkan dengan Kunjungan Lapangan ke dua desa di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta, yaitu Desa Sumurugul dan Desa Nagrog. Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Perencanaan, Deny Hermawan, ST, MT bersama Kepala Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar Wanayasa memberikan arahan sebelum peserta meninjau lapangan secara langsung. Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi sentra pengrajin bambu dan salah satu komunitas yang berada di Desa Nagrog. Para peserta melakukan dialog interaktif dengan warga sekitar untuk mengetahui potensi besar yang ada di desa ini yang akan mereka terapkan juga di desanya masing-masing. Pada hari yang sama peserta diwajibkan membuat peta dan mempresentasikan hasil kunjungan lapangan ke Wanayasa tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan, khususnya perencanaan perdesaan di seluruh Jawa Barat, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan menjadi agen perubahan untuk desanya masing-masing.