Kepala Bappeda Jawa Barat, Ferry Sofwan Arif beserta Deputi Perekonomian RI dan Kemenkomarves mendatangi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok, Jum’at (21/5) lalu. Secara garis besar, PPI Cisolok mengharapkan dukungan untuk pembangunan galangan dan juga melakukan pengerukan. Galangan ini dimaksudkan selain untuk pemberdayaan masyarakat juga untuk memudahkan kapal nelayan. Pengelolaan galangan ini berkoordinasi dengan pengusaha galangan di Cilacap, melakukan kerjasama alih teknologi. Nantinya nelayan akan mendapatkan pelatihan untuk membuat kapal. Pembuatan galangan diharapkan secepatnya agar kapal-kapal tidak menumpuk di Pelabuhanratu dan bisa digunakan melaut dengan maksimal. Sebab menghadapi musim selatan, perahu tidak bisa mendarat di PPI Cisolok dikarenakan ombak yang besar. Apabila dipindahkan ke Pelabuhanratu, selain menyebabkan penumpukan di Pelabuhanratu juga akan menggunakan biaya yang lebih besar lagi untuk nelayan. Biaya yang harus dikeluarkan oleh nelayan setiap harinya untuk operasional kapal yakni sebesar Rp 600.000. Terdiri dari tenaga untuk mendorong kapal ke tengah lautan, bahan bakar, dan sembako untuk nelayan. Berangkat jam 5 sore pulang jam 3 pagi, dan sebaliknya. Ferry menyampaikan bahwa pembangunan PPI Cisolok masuk ke dalam usulan Pemprov Jabar ke Pusat. “Kelanjutan pembangunan PPI Cisolok dan Pangandaran masuk skala prioritas yang terdapat pada rancangan Perpres. Kalau Perpres sudah ditandatangani pak Presiden, kami berharap percepatan pembangunan di pesisir selatan Jabar segera dimulai,” pungkas Ferry.