BAPPEDA JABAR - Pabrik Pesawat Dibangun di BIBJ
Pabrik Pesawat Dibangun di BIBJ
18 January 2016 19:29

Majalengka, (PR),- PT Regio Aviasi Industri memastikan akan mebangun pabrik perakitan pesawat di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Majalengka. Diharapkan, penerbangan perdana sudah dilakuakan pada 2019.

Hal tersebut disampaikan Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Akbar Habiebie saat berkunjung ke lokasi pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Kabupaten Majalengka bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Perhubungan Ignatius Johan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan dan Seskab Pramono Anung, Kamis (14/1/2016).

Luas lahan untuk pendirian pabrik, menurut Ilham, diperkirakan sekitar 20 hektare yang akan berada di kawasan bandara. Kawasan BIJB memiliki luas 1.800 hektare. Dari luas lahan tersebut, 1.000 hektare untuk kawasan industry bandara dan 800 hektare untuk kawasan industri dan lain-lain.

Di kawasan 800 hektare itulah PT Regio Aviasi Industri akan membangun pabrik  perakitan pesawat.

“Kita akan mengambil lahan di 800 hektare  tersebut. Suatu saat Bandar Udara Husein Sastranegara akan ditutup karena lalu lintas udara di sana sudah sngata padat. Makanya, industry juga harus dibangun di tempat lain, diantaranya BIJB ini,” kata Ilham Habiebie seperti dilaporkan wartawan Kabar Cirebon Tati Purnawati.

“Rencana induk ini ada bandar udara. Di sana juga aka nada kawasan industri yang memerlukan kedekatan denga bandara udara dan itu yang akan kita bangun,” kata Ilham.

18 pesawat per tahun

Dia menargetkan pembuatan pesawat setiap tahunnya bias mencapai 18 pesawat. Pesawat-pesawat yang akan dibuat perusahaannya adalah pesawat kecil yang menggunakan baling-baling dengan kapasitas angkut 80 orang.

Jarak tempuh sekitar 600 kilometer hingga 1.000 kilometer. Pesawat yang dibuat adalah R 80, pengembangan dari N 250. Pesawat-pesawat yang dibuatnya ini untuk mengembangkan kota kecil.

“Ini untuk mengangkut penumpang jarak dekat sekitar 600 kilometer atau maksimalnya 1.000 kilometer,” ungkap Ilham menambahkan.

Dia menjelaskan, hanya satu hanggar yang akan dibangun, tetapi berukuran cukup besar sehingga bisa menampung banyak pesawat.

“Pesawat yang dibuat adalah R 80, pengembangan dari N 250. Pesawat semacam ini untuk mengembangkan kota kecil. Makanya, pesawatnya saat ini banyak digunakan untuk mengangkut orang ke tempat yang sulit dilalui  dengan angkutan darat,” kata Ilham.

Menyingung soal tenaga kerja yang akan dipekerjakan diperusahaannya, Ilham Akbar Habiebie mengatakan, perekrutan tenaga kerja dilakukan secara profesional. Siapapun yang memenuhi kualifikasi, bisa bekerja di perusahaan perakitan pesawat.

Alasannya, perusahaan penerbangan tidak boleh mempek

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022