BAPPEDA JABAR - Optimistis Bisa Berjaya di Tanah Legenda
Optimistis Bisa Berjaya di Tanah Legenda
24 August 2016 10:45

bandungekspres.co.id, BANDUNG –  Provinsi Jawa Barat yang kini berusia 71 tahun telah mengalami berbagai kemajuan di berbagai bidang. Hal ini tidak lepas dari kepemimpinan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar.

Kemajuan pembangunan di berbagai sektor semenjak pasangan ini menjabat telah memperoleh hasil kinerja memuaskan. Terlebih Jabar sebagai salah satu provinsi yang mendapat Gelar Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas pengelolaan APBD 2015.

Pejabat yang akrab disapa Kang Aher ini memaparkan beberapa capaian kinerjanya selama ini dia pimpin. Antara lain Kondisi capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat pada Tahun 2015 sebesar 69,50 poin. Dengan Indeks Pendidikan 59,95 poin, Indeks Kesehatan 80,63 poin, dan Indeks Pengeluaran sebesar 69,45 poin dengan Pengeluaran per Kapita Rp 9,78 juta.

Dia mengatakan, laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) pada 2015 dapat dipertahankan terus di atas 5 persen. Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita (adhb) 2015 sebesar Rp 32,65 juta.

”Inflasi pada 2015 dapat dikendali sebesar 2,73 persen, dan persentase penduduk miskin pada Triwulan I 2016 dapat diturunkan menjadi 8.95 persen,” paparnya.

Menurut dia, berbagai capaian pembangunan tersebut pada hakikatnya merupakan wujud kerja nyata dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Jawa Barat. ”Untuk itu, kerja nyata harus senantiasa menjadi spirit yang dipertahankan dalam setiap pelaksanaan agenda pembangunan ke depan. Sehingga akselerasi berbagai target capaian pembangunan daerah dapat kita wujudkan secara optimal,” urainya.

Menurut dia, strategi percepatan pembangunan dan pemerataannya dilaksanakan melalui penerapan sistem pemerintahan model hybrid. Yaitu pembangunan berbasis otonomi daerah dan berbasis tiga metropolitan/pusat pertumbuhan. Metropolitan tersebut adalah Metropolitan BODEBEK-KARPUR, Metropolitan Bandung Raya dan Metropolitan Cirebon Raya. Termasuk pusat pertumbuhan Palabuhanratu, Rancabuaya, dan Pangandaran.

”Strategi tersebut membutuhkan dukungan pendanaan yang cukup besar yaitu lebih dari Rp 600 triliun. Sehingga formulasi pendekatan pendanaan pembangunan perlu diperluas melalui skema kerjasama pendanaan antara pemerintah dengan dunia usaha. Termasuk skema kerjasama pendanaan antar swasta dengan disertai peningkatan peran BUMD Jawa Barat,” paparnya.

Dia mengatakan, peringatan Hari Jadi Jabar ke-71 sudah selayaknya menjadi momen kebangkitan dalam mencapai pembangunan yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat di Jawa Barat. ”Sehingga mampu memperkokoh kekompakan kita dalam mengawal sinergitas program pembangunan pusat dan daerah,” ujarnya.

Terlebih, seiring dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah. Yang isinya menggarisbawahi kelembagaan dan tata kelola pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.

”Untuk itu, saya selaku wakil pemerintah pusat di daerah, meminta kepada seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Barat untuk segera menuntaskan peraturan daerah tentang penyesuaian organisasi perangkat daerah sebagai dasar penyusun program dan kegiatan APBD Tahun 2017,” pungkas Aher.

Sementara itu, dalam memperingati Hari Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hari ini (19/8), Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar akan ada banyak evaluasi yang dilakukan. Terutama terkait visi dan misi Jabar ke depan.

”Kita ini punya visi ‘Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua’ dan lima misi Jabar,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres, kemarin (18/8).

Dia menegaskan hal tersebut harus dilakukan. Dia mencatat, jumlah penduduk miskin di Provinsi  Jabar tersebut pada Maret 2016 mencapai 4.224.325 orang, kemudian turun 5,82 persen atau 261.329 orang dibandingkan September 2015 sebesar 4.485.654 orang.

Di tahun September tahun lalu, jumlah penduduk miskin di Jabar sebanyak 4.485.654 orang. Kalau dibandingkan dengan Maret 2015, jumlah penduduk miskin bulan september mengalami kenaikan sebesar 49.955 orang atau 1,13 persen. Karena, jumlah penduduk miskin di Maret 2015 sebanyak 4.435.699 orang.

Dalam hal ini, pihaknya berkomitmen untuk terus menurunkan angka tersebut. Hal ini menjadi komitmen mutlak bagi Pemprov Jawa Barat. Bahkan, pihaknya yakin dengan beberbagai program yang ada di Jawa Barat, baik di Kota atau Kabupaten bisa terlaksana.

Selain itu, yang mendapat adalah pembenahan izin-izin penambangan yang ada. Diakui olehnya, dengan pembenahan izin tersebut akan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat. Dengan begitu, pihaknya menyakini PAD Jabar akan bertambah setiap tahunnya.

Dalam pembenahan izin ini, pihaknya menyangkal untuk mengekang para penambang. Pihaknya menyetujui dengan adanya penambangan, sebab akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar. ”Asal ingat adanya prosedur,” tegasnya.

Di tempat yang berbeda, pengamat ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta mengatakan, ekonomi Jawa Barat banyak ditinggalkan pemerintah pusat. ”Beberapa pembangunan insfrastruktur Jabar berjalan lambat,” ungkapnya.

Dia mencontohkan seperti pembangunan pelabuhan di Kawarang berpindah. Lalu membangunan bandara yang saat ini terhambat. Pihaknya menyangkan hal ini. Sebab, jumlah kunjungan ke Jawa Barat cukup tinggi.

Dalam hal ekonomi, pihaknya menyarankan agar melakukan pembelanjaan insfrastruktur. Selanjutnya terkait perizinan dan pelayanan publik bisa lebih cepat. Lalu terkait ekonomi, lanjut dia, sekitar 32 persen perekonomian menyumbang ke nasional.

”Mengingat penduduk Jawa Barat itu cukup besar, sehingga perlu diperhatikan juga perekonomian di Jawa Barat,” ungkapnya.

Sementara itu, DPRD Jawa Barat segera melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON Jawa Barat 20i6. Menurut Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi, molornya rapat koordinasi ini disebabkan banyaknya agenda dadakan.

Dia menargetkan sebelum berakhirnya Agustus, pihaknya akan menggelar rakor. ”Pasca Hari Jadi Jabar, kami segera laksanakan rakor tersebut,” tegasnya.

Dia berharap, tagline Jabar Kahiji bisa terrealisasikan. Dia optimistis, semua cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan bisa unggul. ”Kita harap, semuanya bisa unggul,” ungkapnya.

Dukungan untuk sukses PON XIX/2016 juga ditunjukkan dari kepedulian Persib Bandung. Sebelumnya terdapat dua pemain muda persib, Gian Zola dan Febri Haryadi yang sudah resmi dipinjamkan.

Kedua pemain tersebut lansung berlatih pada bulan lalu. Harapan pelatih Persib Djadjang Nurjaman, mereka mendapat tambahan pengalaman.  ”Harapannya mereka mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dan membawa kemenangan untuk Jawa Barat,” kata Djanur kepada wartawan seusai latihan, kemarin (18/8).

Sedangkan dua pemain lainnya masih belum dilepas. Pihaknya mengakui pelaksanaan PON sudah dekat, tapi dirinya masih membutuhkan dua pemain ini.

Di bagian lain, Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin berharap, Jawa Barat bisa menjadi kebanggaan. ”Tentunya bisa menjadi juara di Tanah Legenda,” ungkapnya.

Secara teknis, terdapat 24 pertandingan yang akan terlaksana di Kota Bandung. Untuk itu, pihaknya ingin semua yang terlibat dalam PON bisa memberikan kontribusi.

Tentu saja, lanjut dia, tidak terkecuali bagi para atlet yang bertanding. Dia membeberkan, sudah ada beberapa cabor yang sudah melakukan uji coba. Tidak terkecuali bagi atlet di luar Jawa Barat. ”Targetnya jelas menang, persiapan sudah tinggal beberapa persen lagi,” pungkasnya. 

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022