Inilah, Bandung.- Setiap menjelang bulan Ramadan harga-harga kebutuhan pokok di pasar selalu mengalami kenaikan. Agar daya beli masyarakat tetap terjaga, Pemprov Jabar menggelar operasi pasar murah.

Pemprov Jabar sendiri mengklaim operasi pasar murah yang mereka lakukan sangat efektif untuk menekan harga-harga yang melambung di pasaran. Namun, pengamat ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarna Kartabi, menilai sebaliknya.

Acuviarna mengatakan, operasi pasar tidak berjalan efektif jika harga-harga sudah telanjur naik. Dia menjelaskan, ada tiga indikasi pelaksanaan operasi pasar berjalan efektif, yaitu tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga.

“Kenaikan harga harus diantisipasi. Ketika terjadi penguatan harga maka segera lakukan operasi pasar. Sehingga kenaikannya tidak terlalu tinggi,” kata Acuviarna kepada wartawan di Bandung, Selasa (31/5/2016).

Dia melanjutkan, lokasi operasi lokasi juga harus tepat dan dilakukan secara terkoordinasi antara Pemprov, Pemkab/Pemkot, Bulog, dan dinas-dinas terkait. Sebab menurutnya tidak semua wilayah mengalami peningkatan harga yang sama.

“Penting koordinasi jadi tahu lokasi-lokasi yang memang menunjukkan lonjakan kenaikan harga yang cukup signifikan. Mungkin tidak setiap wilayah, jadi OP itu harus berkaitan dengan di mana lokasi kenaikan harga itu sangat signifikan,” ucapnya.

Kemudian tepat harga, OP harus dilakukan saat diindikasikan harga akan naik. “Jangan menunggu harga terlalu tinggi, tapi saat menunjukan atau diindikasikan akan naik. Kita sering melakukan OP saat harga sudah terlalu tinggi,” tutupnya.