BAPPEDA JABAR - Kincir Air Tradisional untuk Selamatkan Kolam Ikan dan Sawah
Kincir Air Tradisional untuk Selamatkan Kolam Ikan dan Sawah
09 September 2014 00:06

CIAMIS, (PRLM).- Guna menyelamatkan kolam ikan dan sawah warga yang tinggal di sisi Sungai Cipalih, di wilayah Kelurahan Cigembor, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, mulai mengoperasikan kincir air tradisional. Air yang bersumber dari Sungai Cipalihkan dialirkan ke kolam dan sawah yang saat ini mulai kering akibat kurang pasokan air.

Salah satu warga Cigembor yang membuat kincir air adalah Nana Juhana (40). Kincir air yang dibuat di sisi tanggul kolam ikan yang berada di tepi Sungai Cipalih, berukuran jumbo. Kincir air sederhana yang dibuatnya memiliki diameter atau garis tengah sepanjang empat meter.

“Kincirnya harus besar karena letak kolam ikan jauh di atas permukaan air Sungai Cipalih. Paling tidak dengan adanya pasokan air dari kincir, kolam ikan bisa selamat,” tutur Nana Juhana, di sela-sela kegiatan membuat kincir air, Selasa (9/9/2014).

Dia mengatakan setiap musim kemarau membuat kincir air. Hal itu bersamaan dengan semakin kecilnya debit air Sungai Cipalih. Kincir air buatannya menghabiskan anggaran sekitar Rp 300.000 itu. Kincir tradisional itu hanya mampu bertahan selama tiga kali musim kemarau, atau tiga tahun.

“Ini tahun ketiga, jadi membuat kincir baru. Besi as , laher dan piringan kayu di tengah, masih memakai bekas kincir lama. Untuk jari-jari yang terbuat dari bambu semuanya hancur,” katanya.

Nana menambahkan selain jari-jari, tiang panyangga kincir juga dibuat dari bambu. Sementara itu bagian kipas penahan air yang sebelumnya dibuat dari bambu, diganti dengan kayu. Sedangkan tabung pembawa air masih tetap memergunakan bambu.

“Di sini kan masih banyak pohon bambu. DIbandingkan harus membeli tabung paralon, selain pengerjaannya lebih rumit, juga lebih mahal. Lebih praktis pakai bambu saja. Untuk tempat penampung air sebelum masuk ke kolam, juga pakai kotak kayu,” ungkap Nana.

Lebih lanjut Nana yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek di sekitar Alun-alun Ciamis mengatakan, kincir buatannya diperkirakan bakal selesai selama sepuluh hari, karena dilakukan saat istirahat. (nurhandoko wiyoso-“PR”/A-88)***

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022