Majalengka, (PR),- Presiden RI Joko Widodo mengatakan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati akan diselesaikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan harus rampung tahun depan. Soalnya, kebutuhan untuk pembangunan hingga rampungnya bandara diperkirakan butuh sekitar Rp2,5 triliun lagi. Pemprov Jabar sudah menyiapkan Rp500 miliar, sehingga sisanya akan ditutupi APBN. Habisnya (biaya) nanti untuk konstruksi runway dan terminal, semuanya habis kurang lebih Rp2,5 triliun. Sehingga ada sisa Rp2 triliun. Tadi sudah saya tawarkan ke PT Angkasa Pura (Persero), tetapi Angkasa Pura ndak. Kemudian kita putuskan diambil alih Pak Menteri Perhubungan melalui APBN, kata Jokowi di lokasi pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka, Kamis (14/1/2016). Setelah itu sekitar 30 menit, Jokowi dan rombongan mengelilingi kawasan pembangunan dengan bus dan meninjau langsung beberapa titik. Semula, Angkasa Pura akan bekerja sama badan usaha milik Jawa Barat. Namun, Jokowi menghawatirkan proyek itu tidak rampung. Kalau mundur kelamaan nanti kelamaan makanya diputuskan diambil alih Menteri Perhubungan, kata Jokowi Jokowi juga menjelaskan, pembebasan lahan pembangunan bandara tahun pertama sudah 1.000 hektare dan masih dibutuhkan 800 hektare lagi. Itulah yang menjadi beban Pemprov Jabar. Jokowi mengingatkan, semua penduduk harus mendapat manfaat atas dibangunnya BIJB Kertajati, baik masyarakat Jabar secara keseluruhan maupun masyarakat di sekitar bandara. Bandara itu nantinya tersambung kereta api, dan juga dengan pelabuhan baru yang rencananya akan dibangun. Selesai 2017 Menteri Perhubungan Ignatius Johan mengatakan Bandara Kertajati diperkirakan rampung akhir 2017 atau awal 2018. Dalam desain, panjangnya runway 3.000 meter dan lebar maksimal 60 meter. Lebar runway itu sangat besar karena ukuran internasional pun jarang ada runway sampai 60 meter. Runway terpanjang di Indonesia saat ini di Hang Nadim Batam panjangnya 4.000 meter tapi lebarnya 45 meter, katanya. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan, sesuai dengan rencana induk, bandara akan dilengkapi dua runway berukuran 3.500 meter x 60 meter dan 3.000 meter x 60 meter yang mampu menampung pesawat sekelas Boeing 747 atau Boeing 777. Barata menjelaskan, sesuai rencana pembangunan tahap 1 fase 1, kondisi Bandara Kertajati setelah memiliki satu runway berukuran 2.500 meter x 60 meter. Untuk sisi udara bandara ini, akan dilengkapi apron 228.944 meter persegi yang mampu menampung 2 pesawat sekelas Boeing 777, 10 pesawat sekelas Boeing 737-900 ER, dan 12 pesawat sekelas Boeing 737-400, taxiway, runway strip 3.120 meter x 300 meter, fasilitas alat bantu pendaratan pesawat, serta fasilitas penunjang lainnya. Bupati Majalengka Sutrisno meyakini persoalan pembebasan lahan bisa diatasi karena kalau sampai area itu tidak dibebaskan, tanahnya menjadi tak bertuan. Jangankan untuk dibangun rumah, untuk dipakai bersawah pun sudah tidak bisa karena pada area turunnya pesawat. Ini tolong dipikirkan seksama. Tidak emosional, katanya. Sutrisno juga yakin BIJB akan mendorong percepatan ekonomi masyarakat setempat. Kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi atas kawasan Kertajati harus juga mampu menaikkan kehidupan ekonomi rakyat. Saya bukan rewel tapi saya juga wakil rakyat saya. Saya akan berjuang secara maksimal. Tolong juga diperhatikan kepentinga masyarakat Majalengka. Kalau Anda tahu lewat jalan-jalan provinsi itu lubangnya di bawah tol Cipali hanya berapa meter, jalur lalu lintas menuju bandara hanya itu. Bandara jangan hanya numpang tempat, katanya.