BAPPEDA JABAR - Kembangkan Pertanian, Pabrik Pupuk Organik Perlu Berinovasi
Kembangkan Pertanian, Pabrik Pupuk Organik Perlu Berinovasi
16 March 2016 16:58

Inilah, Bandung.- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meminta PT Pupuk Kujang untuk terus mengembangkan kualitas pupuk organik dan berinovasi mengembangkan pupuk lainnya. Hal tersebut untuk mengembangkan produksi pertanian di Jabar.

“Kita harapkan Pupuk Kujang terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas jenis pupuk organik, serta terus berinovasi mengembangkan jenis pupuk lainnya. Selain pupuk, kita harap pupuk Kujang pun dapat mengembangkan tanaman organik, seperti beras organik,” tutur Heryawan kepada wartawan, belum lama ini.

Dia mengatakan, dengan inovasi dari pupuk organik hasil produk pertanian pun bisa menjadi lebih optimal. Tak hanya itu, inovasi juga akan mengembangkan produksi pupuk.

“Pada 2015, Pupuk Kujang telah memproduksi pupuk urea sebanyak 900.000 ton dan pupuk NPK 150.000 ton. Pupuk urea yang diproduksi semuanya didistribusikan untuk kebutuhan pupuk di Jawa Barat. Sementara untuk pupuk NPK yang didistribusikan ke wilayah Jawa Barat hanya sekitar 50.000-60.000 ton. Ini harus lebih ditingkatkan lagi,” katanya.

Presiden Direktur PT Pupuk Kujang Nugraha Budi Eka Irianto mengatakan, selain untuk Jawa Barat, pada dasarnya PT Pupuk Kujang berkomitmen dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan menggenjot penggunaan pupuk organik di Jabar.

“Pemakaian pupuk organik di Jabar saat ini belum terlalu tinggi. Yakni, baru sekitar 63 ribu ton. Saya berharap pupuk organik ini bisa meningkat seperti seperti di Jatim yang saampai 350 ribu ton,” ucap dia.

Menurut dia, penggunaan pupuk organik di Jabar masih rendah karena petani belum sadar jika mereka membutuhkan pupuk organik yang akan memperbaki struktur tanah.

“Kalau tak menggunakan pupuk organik, konsumsi kimianya besar sehingga tanah juga tak akan subur,” kata dia.

Dia mengakui para petani Jabar urung menggunakan pupuk organik lantaran pupuk ini membutuhkan waktu bagi petani untuk bisa melihat hasilnya. Apalagi, ketika subsidi dikurangi, pupuk organik membutuhkan waktu dua musim tanam.

“Kalau pupuk urea kan langsung kelihatan hijau, kalau organik butuh waktu. Ini harus terus sosialisasikan,” katanya.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022