BAPPEDA JABAR - Jabar Sumbang 19,1% Investor Baru
Jabar Sumbang 19,1% Investor Baru
02 February 2016 21:59

Inilah, Bandung.- Sepanjang Januari kemarin, Jabar berkontribusi terhadap peningkatan investor baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Kantor Perwakilan BEI Bandung Hari Mulyono mengatakan, sebanyak 19,1% investor baru itu berasal dari Jabar.

Menurutnya, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) secara nasional hingga akhir Januari 2016 terhitung sebanyak 444.197 investor. Jumlah ini tumbuh sebanyak 9.754 investor dari total pada 2015 yang mencapai 434.443 investor.

“Dari total tersebut, untuk Jabar ini tercatat sebanyak 1.864 SID (single investor identification number) baru. Artinya, sepanjang Januari 2016 kemarin Jabar menyumbang 19,1% investor baru. Dari sisi peningkatan jumlah anggota masyarakat yang menjadikan pasar modal sebagai sarana investasi, di Januari 2016 kemarin menunjukkan optimisme tinggi,” kata Hari, Senin (1/2).

Capaian ini diakuinya meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Januari 2015 lalu, total Investor asal Jabar terhitung sebanyak 15,8%.

Menanggapi hal ini, Hari menyebutkan memasuki 2016 ini optimisme masyarakat Jabar menjadikan pasar modal sebagai sarana investasi dan pendanaan terlihat relatif baik.

Di bagian lain, dari sisi pasar modal sebagai sumber pendanaan untuk perluasan usaha per 12 Januari lalu BEI menerima kehadiran PT Bank Artos sebagai emiten pertama yang mencatatkan sahamnya dan dapat dibelijualkan oleh masyarakat.

Hari menjelaskan, PT Bank Artos merupakan perusahaan yang berkantor pusat di Kota Bandung ini menambah jumlah perusahaan di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di BEI. Hingga akhir Januari 2016 terdapat 522 perusahaan dengan total nilai pasar saham mencapai Rp4.900 triliun.

“Tahun 2015 kemarin, kita menargetkan sekitar 12.500 orang investor individu. Realisasinya, hanya 9.500 orang. Total, investor di Jabar ini sudah mencapai 78.800 orang,” tuturnya.

Untuk 2016 ini, Hari mengaku pihaknya membidik 50 ribu investor baru. Target ini di atas hasil riset yang menyebutkan di Kota Bandung ini terdapat 19 ribuan investor potensial.

Selain itu, total perusahaan yang melantai di BEI pun terbilang minim. Hanya sekitar 521 emiten dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp4.804 triliun. “Di Jabar, baru ada sekitar 30 perusahaan yang melantai di bursa efek. Di Jabar ini sebenarnya sumber investor dan emiten terbesar kedua setelah Jakarta,” imbuhnya.

Jika dirinci berdasarkan daerah, kata dia, di Jabar ini hanya empat kabupaten/kota yang berada di peringkat atas untuk perkembangan investor. Yakni, Bandung, Bekasi, Cirebon, dan Depok.

Mengenai Bank Artos, guna memperluas akses pendanaannya bank ini melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak 20% saham dilepas ke publik. Direktur dan Perwakilan Pemegang Saham Bank Artos Lina Arto Hardy mengatakan, pada tersebut pihaknya menawarkan sebanyak-banyaknya 241.250.000 saham baru atau 20% dari modal. Penjualan saham ini didasari keinginan dari pemegang saham pendiri dan pihak manajemen.

Akses pendanaan melalui pasar modal ini menunjang pertumbuhan usaha. Ini pun meeningkatkan layanan bank terutama dalam bidang teknologi sistem informasi. Selain itu, penjualan saham ke publik ini pihaknya meyakini kepercayaan dari relasi dan nasabah akan semakin meningkat. Ini seiring dengan tuntutan aspek keterbukaan dan pengawasan yang semakin tinggi dari masyarakat.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022