BAPPEDA JABAR - Jabar Dapat Penghargaan Provinsi Peduli Museum
Jabar Dapat Penghargaan Provinsi Peduli Museum
08 September 2014 00:02

(SJO, JAKARTA) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi juara dalam kategori Pemerintah Provinsi Peduli Museum 2014 pada acara Malam Penganugerahan Pelestari Cagar Budaya dan Permuseuman 2014, yang diselenggarakan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbud di Museum Nasional di Jakarta, Jum’at (5/09).

Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ini diumumkan pemenang untuk delapan kategori pelestari cagar budaya dan permuseuman. Selain mendapatkan penghargaan, para pemenang juga mendapat hadiah sebesar Rp 25 juta.

Para pemenang delapan kategori tersebut adalah, Kategori Bidang Pelestari Cagar Budaya diraih oleh  Gunawan (Juru pelihara Candi Sukuh), Slamet (Juru pelihara Candi Prambanan) dan Andi Fatahilah (Juru pelihara Candi Bumi Ayu).

Kategori Tokoh Pelestari Cagar Budaya diraih oleh pastor Johanes Maria Hamerle dari Nias dan Pastor Robert Ramone dan NTT.

Kategori Pemerintah Kota Peduli Museum diraih oleh Pemkot Surabaya dan Pemkot Sawahlunto. Kategori  Museum Provinsi  terbaik diraih oleh Museum Mpu Tantular, Provinsi Jawa Timur.  Kategori Pemerintah Provinsi Peduli Museum diraih oleh Pemprov Jawa Barat. Kategori Museum Kota terbaik diraih oleh Museum Tekstil DKI Jakarta. Kategori Museum Milik Kementrian/ Lembaga Terbaik diraih oleh Museum Geologi, Bandung. Kategori Museum Swasta Terbaik diraih oleh Museum Batak TB Silalahi Center Balige.

Usai acara, Wagub mengungkapkan kegembiraan sekaligus mengapresiasi acara yang diselenggarakan oleh Dirjen Kebudayaan ini karena menurutnya fungsi museum sejak jaman dulu hingga sekarang adalah sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Hal ini sangat dirasakannya saat masih kanak-kanak tatkala tujuan rekreasi masih terbatas. Maka museum jadi tempat tujuan rekreasinya.

“Ini sebuah Perhatian yang besar sebagai upaya edukasi dan rekreasi. Saya ingat kalau saya masih kecil dulu tidak ada pilihan lain selain kebun binatang atau museum seperti museum nasional ini. Sekarang banyak pilihan,” kenangnya.

Selain itu dalam mengedukasi generasi muda, mesti dibuatkan program yang mendukung kemudahan akses para pelajar untuk bisa belajar dan berekreasi ke museum. Bahkan jika perlu gurunya mendapat penghargaan khusus.

“Harus ada upaya mengajak anak-anak sekolah khususnya. Dengan sebuah program untuk melihat, datang dan belajar di museum. Promosi museum tidak bisa seperti promosi di tempat-tempat lain. Tapi langsung dengan mengajak mereka, ada anggaran mengajak para siswa, para anak-anak muda untuk ke museum disediakan busnya-lah, angkutannya dan guru-guru yang membawa anak-anaknya ke museum harus diberikan apresiasi dan penghargaan,” usul Wagub.

Menurut Deddy, keberadaan museum atau cagar budaya menjadi penting karena itu sebagai cerminan kita mengkaji identitas bangsa.

“Mengingat pentingnya museum sebagai sarana untuk pendidikan., kalau bukan kita yang menghargai bangsa kita sendiri ya siapa lagi, harus dimulai dari diri kita sendiri untuk menghargai nilai-nilai yang ada dimasyarakat kita dan sejarah bangsa kita,” pungkasnya.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022