BAPPEDA JABAR - Gubernur Aher Dorong Pembangunan Untuk Akselerasi Perekonomian
Gubernur Aher Dorong Pembangunan Untuk Akselerasi Perekonomian
01 December 2016 11:38

Bisnis.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan kondisi perekonomian Jawa Barat terbilang bagus dimana jika  dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, year-on-year (yoy) Jabar di angka 5,3% dan nasional 5,02%.
“Pertumbuhan ekonomi Jabar ini lebih tinggi dari nasional tentu pengaruhnya juga tinggi karena 20% Indonesia ada di Jabar,” ujar Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2016 di Bandung pada Selasa (29/11/2016).

Kemudian, Aher menjelaskan yang kedua pertumbuhan UMKM paling bagus, PDRB juga jadi pemyumbang ketiga setelah DKI dan Jawa Timur.

“Kalaulah hitung-hitungan industri manufakturnya di Jawa Barat, hitung-hitungan ekspor-impor-nya di Jawa Barat bukan di Tanjung Priok bisa jadi Jabar nomor 1 paling tidak nomor 2. Nantilah kita buktikan ketika sudah punya Pelabuhan Patimban,” katanya.

Dia juga menyoroti peran UMKM sebagai penyangga ekonomi dimana 92% merupakan UMKM sedangkan 8% industri besar.

“Pemda berharap suku bunga turun lagi, hanya Indonesia suku bunga di end user masih 2 digit di atas 10-12 persen. Umkm benang pengaman kalau diibaratkan,” ujarnya.

Aher menambahkan dengan adanya Pelabuhan Patimban, maka kalau semua barang-barang yang dimiliki Jawa Barat dicatat ekspornya di Patimban akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan.

Lebih lanjut dia mengatakan pada saat yang sama juga pertumbuhan perbankan syariah menjadi perbankan yang terbukti paling tangguh ketika ada krisis dan tekanan ekonomi.

“Volume keuangan syariah Jawa Barat tertinggi diantara provinsi lain di Indonesia. Semoga dapat diperbesar agar lebih kuat lagi dan semakin besar 5-10 persen. Semoga lebih kuat menjadi kekuatan untuk menghadapi goncangan,” ujarnya.

Selain itu Aher menambahkan terkait investasi modal khususnya Penanaman Modal Asing (PMA) Jabar nomor 1 sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nomor 2 setelah Jawa Timur.

“Ini Tanda-tanda bahwa Jabar relatif bagus, tinggal tentu saja kita haarus mengukur pemerataannya di lapangan dengan index gini ratio yang lebih turun dan kemiskinan yang turun jadi 8,9” ujarnya.

Ke depan, Aher berharap dengan program-program yang baik, advokasi, perekonomian, dan bantuan sosial dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Melalui mekanisme ekonomi kemudian tingkat ekonomi bagus, tenaga kerja terbuka maka pengangguran juga akan terserap, pengangguran lebih rendah dan kemiskinan turun lagi,” katanya.

Untuk 2017, Aher mengatakan nasional memiliki optimisme amaka Jabar juga harus optimis apalagi pertumbuhan Jawa Barat pada 2016 lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional.

“Kalau nasional optimis, Jabar juga optimis apalagi nanti ada bandara Kertajati,” ujarnya.

Aher menambahkan mungkin dampaknya tidak langsung terasa di 2017 tapi sudah mulai ada investasi masuk di aerocity. Kemudian, pada 2018 juga sudah ada industri yang dibuka atau tenaga kerja yang diserap sehingga akan lebih tinggi lagi.

“Itu juga menjadi penggerak perekonomian,” katanya.

Lebih lanjut, Aher mengatakan Ciletuh juga diharapkan jadi penggerak perekonomian, kemudian  kawasan selatan Jabar yang dibuka diharapkan juga tumbuh dan menggerakan perekonomian.

“Pertumbuhan kawasan selatan, pertumbuhan Patimban di sebelah utara, pertumbuhan di sebelah timur Bandara, perteumbuhan di sebelah timur bagian selatan di Pelabuhan Ratu dan Ciletuh, ini Insya Allah akan menjadi sesuatu yang menguntungkan kita karena denyut ekonominya akan tinggi didorong oleh kawan yang punya kemajuan ke depan nanti,” jelasnya.
Aher menambahkan pemerintah daerah akan mendorong pengembangannya dengan regulasi yang mendorong kawasan selatan dihidupkan kemudian akan ada insentif lain dari pusat maupun daerah untuk pengusaha di sana, program dengan Kemenhub yang disepakati juga diharapkan akan mendorong seperti pembangunan pelabuhan dan bandara untuk laju pertumbuhan ekonomi.

“Ada pelabuhan dan kawasan wisata di Pangandaran, ada juga Bandara Nusawiru, di Pamengpeuk ada pelabuhan kawasan Rancabuaya, ada Bandara Pamenbgpeuk, di sebelah barat ada Pelabuhan Ratu dengan Ciletuhnya dan bandara Citaratenya, saya kira triger-triger kemajuan dan pertumbuhannya ada,” paparnya.

Adapun dengan adanya perlambatan perekonomian global, Aher mengungkapkan yang harus dilakukan yaitu menabung berupa sumber daya manusia, uang dan investasi berupa infrastruktur.

“Daya saing rendah sdm karena banyak lulusan sd.
Insya Allah sdm dan infrastruktur bagus ketika nanti ekonomi membaik kita sudah punya modal.

Apapun keadaannya harus disikapi dengan optimis.
Sebagai bangsa Indonesia yang meyakini kemajuan maka sikap optimis harus, apalagi jika ada sdm unggul teknologi bagus dan infrastruktur,” pungkasnya.

Copyright © Humas Bappeda Provinsi Jawa Barat 2022