Bandung, Bappeda Jabara.- Bappeda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jawa Barat diminta oleh Gubernur Jawa Barat untuk mengusung kegiatan-kegiatan terkait Jabar Tolak Kekerasan dalam Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2016 dan RKPD tahun anggaran 2017. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Provinsi Jawa Barat Dr. Imam Solihin, MA yang didaulat sebagai Pembina pada kegiatan Apel Pagi, sekaligus memperingati Hari Kesadaran Nasional yang jatuh setiap tanggal 17 Juli di Lapangan Apel Bappeda Provinsi Jawa Barat, Senin 18 Juli 2016. Seiring dengan maraknya kekerasan terhadap anak dan perempuan, Pemprov jabar mengambil langkah pencegahan agar tidak terjadi lagi. Bappeda diminta dalam perencanaan perubahan 2016 dan murni 2017 agar ada kegiatan jabar tolak kekerasan, tutur Imam. Imam menambahkan, bahwa Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Ir. H. Yerry Yanuar, MM dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Barat pun tengah menghadiri Apel Besar Pencanangan Jabar Menolak Kekerasan di Halaman Gedung Sate Bandung bersama sejumlah perwakilan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA. Pak Kepala Bappeda menghadiri apel besar jabar tolak kekerasan, sebuah gerakan besar merespons begitu maraknya kekerasan. Di gedung sate sekarang ada perwakilan anak SD, SMP, dan SMA melakukan ikrar pelajar Jawa Barat tolak kekerasan. Semua kepala dinas hadir di sana, dipimpin langsung oleh Gubernur, kata Imam. Selama ini, keseriusan Gerakan Jabar Tolak Kekerasan pun teraktualisasi dalam kegiatan rapat mingguan dan Forum Group Discussion (FGD) bersama Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan dan para OPD dalam merumuskan kegiatan-kegiatan lintas sektoral guna menimalisir kekerasan khususnya kepada anak dan perempuan di Jawa Barat. Dalam rangka itu, Bappeda terlibat, dengan beberapa dinas melakukan rapat mingguan bersama Ibu Netty Heryawan, pungkas Imam.